Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Bank Jangan Menunggu, Jadilah Penggerak Pemulihan Ekonomi Nasional

Diperbarui: 22 Juni 2021   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Bank Mandiri| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Perkembangan perekonomian dari suatu negara, antara lain bisa dideteksi dari perkembangan perbankannya. Jika bank-bank bergairah menyalurkan kredit kepada dunia usaha, menjadi sebuah pertanda bahwa kondisi perekonomian lagi kondusif.

Sebaliknya, bila penyaluran kredit secara agregat sangat minim, menjadi salah satu ciri-ciri ekonomi yang "sakit" dan perlu dicari resep yang jitu untuk menyembuhkannya.

Dari publikasi terbaru Bank Indonesia (BI) terlihat bahwa bank-bank di negara kita lebih banyak menyerap dana (menerima simpanan) dari masyarakat ketimbang menyalurkan dana sebagai kredit kepada masyarakat.

Sampai dengan akhir April 2021, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di perbankan nasional tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 10,94 persen dibanding kondisi satu tahun sebelumnya (April 2020).

DPK itu sendiri merupakan simpanan masyarakat dan institusi di perbankan dalam bentuk giro, tabungan, deposito, dan bentuk penyimpanan dana lainnya. 

Di lain pihak, penyaluran kredit dari bank kepada masyarakat dan institusi, justru mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) sebesar -2,28 persen pada April 2021 dibandingkan April 2020.

Seretnya penyaluran kredit di tengah melimpahnya likuiditas (ketersediaan dana), menunjukkan fungsi intermediasi perbankan nasional belum berjalan secara optimal.

Fungsi intermediasi tersebut maksudnya adalah fungsi perantara. Itulah yang menjadi fungsi utama bank, menjadi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana yang menyimpan di bank dengan masyarakat yang kekurangan dana yang meminjam dari bank.

Sebetulnya, tidak ada yang aneh atas data di atas. Semua orang juga tahu, penyebab utamanya adalah badai pandemi Covid-19 yang melanda negara kita sejak hampir 1,5 tahun terakhir ini.

Pembatasan sosial dalam rangka memutus penularan Covid-19, telah membuat kegiatan perekonomian tidak berlangsung secara normal. Ini terjadi di awal-awal pandemi, ketika semua orang diminta untuk berdiam di rumah. 

Tapi, setelah pandemi terjadi beberapa bulan, roda perekonomian sudah bergulir kembali. Meskipun, ada kewajiban mematuhi protokol kesehatan bagi mereka yang beraktivitas di luar rumah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline