Lihat ke Halaman Asli

Irmina Gultom

TERVERIFIKASI

Apoteker

Saat Wewangian Menjadi Signature Seseorang

Diperbarui: 22 Juli 2022   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi parfum (Sumber: Camille Paralisan via unsplash.com)

"Weh, Irma udah dateng tuh." Sempat merasa heran, saya mendengar suara teman saya dari dalam ruang BEM fakultas, padahal saya belum juga masuk ke ruangan itu. Memang pintunya agak sedikit terbuka, tapi posisinya tidak memungkinkan bisa melihat ke arah luar.

Sambil meletakkan tas saya bertanya, "Kok lo tahu gue udah dateng?"

"Iyalah, wanginya udah kecium!" balas teman saya cepat.

"S*al, emang gue kunti!"

Cuplikan momen di atas menunjukkan bahwa wewangian bisa menjadi sebuah identitas bagi seseorang. 

Ketika wewangian sudah menjadi signature, seseorang bisa dikenali hanya dari bau yang tercium oleh orang di sekitarnya. Bahkan ketika kita tidak ada di hadapan mereka pun, wewangian yang sama bisa mengingatkan orang lain akan kita. Kayak nyium wangi jaket mantan yang ketinggalan di rumah gitu deh. Bikin perasaan kesal tapi kangen muncul kembali, macam lagu Antara Benci dan Rindu-nya Ratih Purwasih. Ciyeeee...

Bicara tentang wewangian, siapa sih yang tidak suka? 

Pria, wanita, tua, muda, boleh dibilang pasti pernah menggunakannya. Wanginya apa ya tergantung selera. Ada yang suka wangi strong yang bisa tercium sampai ujung jalan, ada juga yang suka wangi soft yang bikin relaks. Dan yang pasti, wewangian bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri seseorang.

Perkembangan Wewangian

Penggunaan wewangian nyatanya sudah berlangsung sejak zaman Mesir kuno, kerajaan Roma, Mesopotamia, Persia, hingga Cina. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline