Lihat ke Halaman Asli

Irhamna Mjamil

TERVERIFIKASI

A learner

4 Alasan Mengapa Perempuan Harus Sekolah Setinggi Mungkin Meskipun Bercita-cita Jadi Ibu Rumah Tangga

Diperbarui: 25 Juni 2021   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Davis Sanchez dari Pexels

Saya tipe perempuan yang senang berteman dengan banyak orang. Saya memiliki banyak teman tapi support sistem saya kecil. Berteman dengan banyak orang bagi saya menyenangkan karena dapat melihat karakter setiap orang. Karakter seseorang banyak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. 

Karakter dan Pendidikan adalah Dua Hal yang Berkaitan. 

Berteman dengan banyak orang membuat saya sadar bahwa tingkat pendidikan mereka mempengaruhi karakter. Sejujurnya saya lebih menyukai berteman dengan orang yang berpendidikan. Pendidikan yang saya maksud di sini adalah orang yang belajar di dalam dan luar kampus bukan hanya mereka yang mengecap pendidikan sarjana namun, tak paham dengan nilai pendidikan itu sendiri. 

Berbicara soal pendidikan tentu tak lengkap rasanya jika tak berhubungan dengan tenaga pendidik. Banyak orang akan berpikir bahwa tenaga pendidik adalah mereka yang mengajar di sekolah. Kenyataannya mereka lupa pendidikan dasar ada di rumah. 

Perempuan memiliki peranan penting dalam memberikan pendidikan dasar bagi generasi di masa depan. Saya percaya pendidikan yang diperoleh Maudy Ayunda tak lepas dari peran sang ibu. 

Meskipun masih banyak orang yang meremehkan untuk apa perempuan sekolah setinggi mungkin jika pada akhirnya hanya menjadi seorang sarjana. Bagi saya perempuan yang sekolah setinggi mungkin adalah bentuk ikhtiarnya untuk melahirkan generasi yang cerdas. Ada 4 alasan mengapa perempuan harus sekolah setinggi mungkin terlepas menjadi wanita karir atau ibu rumah tangga. 

1. Pola Pikir yang Lebih Terbuka. 

Hal yang saya suka dari teman-teman saya adalah pola pikirnya lebih terbuka. Ketika ada masalah atau berdiskusi saya mendapat sudut pandang yang berbeda dari mereka. 

Pola pikir ini perlu terutama bagi perempuan. Perempuan akan mengajarkan anaknya tidak dengan sikap otoriter dan membebaskan pilihan hidup sang anak. Tentunya dengan bimbingan dari sang ibu. Selain itu, pikiran yang terbuka membuat sang anak dapat berdiskusi dengan ibunya. Bukankah memiliki ibu sekaligus sahabat adalah anugerah bagi tiap anak? 

2. Topik yang Diomongkan Berbeda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline