Lihat ke Halaman Asli

Cinta Tak Kenal Waktu: Memecah Stigma Penundaan Pernikahan

Diperbarui: 8 Maret 2024   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Umur segini kok belum menikah ? Kapan Nikah? Kamu Kapan Nyusul ? Kok ditunda -- tunda ?

Pertanyaan -- pertanyaan tadi adalah pertanyaan yang seharusnya tidak dipertanyakan. Jika memungkinkan pertanyaan -- pertanyaan itu harus masuk daftar hitam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Dalam dunia yang serba cepat ini, Menunda Menikah sering kali dipandang seperti memilih jalur lambat di jalan bebas hambatan kebahagiaan. Tapi, apa jadinya jika saya katakan bahwa beberapa tokoh paling inspiratif di dunia juga memilih untuk memijak pedal gas pernikahan mereka agak lambat?

Mari kita mulai dengan tokoh terkenal yang mengambil mantra "Menunda Menikah" ke level selanjutnya. Ada Oprah Winfrey, ratu talk show yang memutuskan bahwa pernikahan bukanlah puncak kebahagiaannya. Dengan karir yang gemilang, Oprah menunjukkan bahwa "Menunda Menikah" memberinya ruang untuk tumbuh, bukan hanya sebagai individu tetapi juga sebagai ikon global.

Lalu, kita punya Leonardo DiCaprio, aktor berbakat yang karirnya melesat tanpa terikat oleh ikatan pernikahan. Leo, dengan filosofi "Menunda Menikah," mengejar passion dan proyek lingkungannya, membuktikan bahwa cinta pada pekerjaan dan planet ini sama pentingnya dengan cinta romantis.

"Menunda Menikah" juga menjadi pilihan bagi tokoh-tokoh sukses seperti Elon Musk. Walaupun pernah menikah, Elon Musk menunjukkan bahwa ia fokus pada inovasi dan perubahan dunia bisa jadi prioritas yang sama pentingnya, bahkan mungkin lebih, daripada pernikahan tradisional.

Tak ketinggalan, kita punya Meryl Streep, aktris legendaris yang menikah di usia 35 tahun, setelah karirnya melejit. Streep membuktikan bahwa "Menunda Menikah" tidak menghambat pencapaian profesional atau kebahagiaan pribadi. Malah, mungkin memberi kita skrip kehidupan yang lebih menarik dan memuaskan.

Dan bagaimana dengan Mark Zuckerberg? Walaupun tidak terlalu menunda, dia menikah setelah Facebook menjadi fenomena global. Kisah Mark menegaskan bahwa "Menunda Menikah" sampai kita merasa siap, baik secara emosional maupun finansial, adalah keputusan yang masuk akal dan dapat membawa kebahagiaan yang lebih dalam.

Melihat dari cerita-cerita ini, "Menunda Menikah" bukanlah tentang menolak cinta atau komitmen, tapi lebih tentang memberi diri kita waktu untuk mencapai potensi penuh kita. Seperti anggur yang semakin lama semakin enak, perjalanan ke arah altar---apakah itu jalan cepat atau lambat harus dinikmati setiap detiknya.

Jadi, jika Anda memilih untuk "Menunda Menikah," ingatlah bahwa Anda berada dalam jalan yang tepat. Cerita Anda unik, dan waktu Anda adalah milik Anda untuk diisi dengan cerita, pencapaian, dan mungkin suatu hari nanti, anda akan mendapatkan cinta yang tepat dan cinta yang tidak terburu-buru.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline