Lihat ke Halaman Asli

Irene DestiAni

Mahasiswa Akhir

Mahasiswi KKN Upgris Sulap Ember Bekas Menjadi Alat untuk Cuci Tangan

Diperbarui: 30 Januari 2021   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto mahasiswi dengan hasil karyanya (dokpri)


(01/3o)---Desa Semingkir, Irene Desti Ani, mahasiswi Universitas PGRI Semarang UPGRIS yang tergabung dalam KKN  Kelompok 10 melakukan kegiatan dengan memanfaatkan ember bekas yang di sulap menjadi tempat cuci tangan atau (TCT) di wilayah RT 07/02 Desa Semingkir, Kecamatan Randudongkal, Pemalang. KKN ini dilaksanakan mulai tanggal 26  Januari - 26 Februari 2021.

Setelah di luncurkanya peraturan kelonggaran di Era New Normal seperti sekarang ini, masyarakat sudah diperbolehkan untuk memulai kembali aktivitas sosial dan ekonomi asalkan mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah. Masyarakat diminta untuk mampu beradaptasi dengan protokol kesehatan yang sesuai dengan anjuran pemerintah sebagai pencegahan penyebaran virus corona.

Memasuki awal Bulan Januari 2021, tercatat tingkat penyebaran Covid-19 di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Jumlah kasus yang terus meningkat setiap harinya khususnya Kabupeten Pemalang, dan telah dinyatakan memasuki zona merah, membuat pemerintah dan warga sekitar harus tetap waspada dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungannya agar terhindar dari penularan covid-19 yang semakin mewabah.

Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan menyediakan tempat cuci tangan (TCT) dari ember bekas yang dilakukan Mahasiswi KKN UPGRIS 2021 ini.

Irene Desti Ani memanfaatkan ember bekas yang kemudian di sulap menjadi tempat cuci tangan (TCT), pemasangan tempat cuci tangan ini dilakukan di tempat strategis, seperti pos kampling, dan warung yang belum tersedia tempat cuci tangan, agar masyarakat sekitar bisa dengan mudah mencuci tangan saat melintas dan beraktivitas di Desa Semingkir RT 07/02, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang.

Diharapkan dengan adanya Pemanfaatan ini bisa menginspirasi warga sekitar untuk menjaga kebersihan dengan berbagai cara yang menarik.

Foto Proses penyerahan alat cuci tangan kepada warga setempat. (dokpri)

Warga sekitar sangat antusias dengan adanya pemasangan tempat cuci tangan tersebut.  Salah satu warga menjelaskan " adanya pembuatan atau ide ini sangat luar biasa, karena sebelumnya belum ada tempat cuci tangan di lingkungan sekitar, harapannya dapat membantu masyarakat lebih mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan dengan baik, bahkan sarana cuci tangan seperti ini juga bisa dikembangan lagi dengan menggunakan barang bekas yang ada disekitar kita,"  ujar Lia saat diwawancara, Sabtu (01/30).

Tidak butuh waktu lama untuk membuat tempat cuci tangan (TCT) di lingkungan masyarakat ini. Meski berada pada situasi wabah Codiv-19, Mahasiswi KKN UPGRIS tetap berkreasi demi terciptanya kesehatan masyarakat yang aman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline