Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Sejalan Sepaham (Seri Puisi Asmaraloka #22)

Diperbarui: 29 September 2022   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri seri puisi asmaraloka #22

Bicara Perasaan. Rasa dua insan. Lelaki berbeda dengan Perempuan. Paradoks Jodoh yang disatukan.

Fitrah berbeda itu manusiawi. Beda cara, beda mensikapi. Rasa Sayang ini, jadi fakta, jadi bukti. Karena jodoh harus disyukuri.

Beda bicara, beda gaya. Bilangnya hanya teman, sejatinya teman istimewa. Itu pilihan merdeka. Hak asasi bicara. 

Malukah engkau mengakui aku siapa. Aku memang tak janji, tapi bersamamu mari berjuang bersama. Berdua meraih asa. Karena Jalan sendiri sendiri itu sengsara. 

Sejalan belum tentu sepaham. Tapi sepaham pasti sejalan. Walau jarang bertemu, jarang berduaan. Tapi hati telah satu ikatan. Sejalan Sepaham, hadapi rintangan dan cobaan.

Doa terindah untuk apa yang dicitakan. Tiada keluh kesah, terus diperjuangkan. Pantang sambat, semangat maju dikobarkan. Terus bersamamu, dalam cinta sejalan sepaham.

Rumah Cinta, 29 September 2022

ditulis oleh Eko Irawan 

untuk Seri Puisi Asmaraloka 22




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline