Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sejalan Sepaham (Seri Puisi Asmaraloka #22)

29 September 2022   06:21 Diperbarui: 29 September 2022   06:42 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri seri puisi asmaraloka #22

Bicara Perasaan. Rasa dua insan. Lelaki berbeda dengan Perempuan. Paradoks Jodoh yang disatukan.

Fitrah berbeda itu manusiawi. Beda cara, beda mensikapi. Rasa Sayang ini, jadi fakta, jadi bukti. Karena jodoh harus disyukuri.

Beda bicara, beda gaya. Bilangnya hanya teman, sejatinya teman istimewa. Itu pilihan merdeka. Hak asasi bicara. 

Malukah engkau mengakui aku siapa. Aku memang tak janji, tapi bersamamu mari berjuang bersama. Berdua meraih asa. Karena Jalan sendiri sendiri itu sengsara. 

Sejalan belum tentu sepaham. Tapi sepaham pasti sejalan. Walau jarang bertemu, jarang berduaan. Tapi hati telah satu ikatan. Sejalan Sepaham, hadapi rintangan dan cobaan.

Doa terindah untuk apa yang dicitakan. Tiada keluh kesah, terus diperjuangkan. Pantang sambat, semangat maju dikobarkan. Terus bersamamu, dalam cinta sejalan sepaham.

Rumah Cinta, 29 September 2022

ditulis oleh Eko Irawan 

untuk Seri Puisi Asmaraloka 22

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun