Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Malam Itu Syahdu (Seri Sajak Langit #2)

Diperbarui: 4 Agustus 2022   15:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Seri puisi sajak langit #2

Tafakur di galaksi luhur. Mensyukuri umur. Terima kasih dengan bersyukur. lantunan doa tak berukur.

Kenapa malam kita dibangunkan. Bukan untuk bobok lagi. Tapi untuk melihat malam yang syahdu. Berdua, aku dan penguasa langit.

Kenapa malam, lalu takut gelap. Mata telanjang tak kuasa melihat. Beribu bintang bertabur. Sungguh kecil duhai manusia. Sangat kecil.

Mengagumimu. Singgasana angkasa luas. Misteri jagad raya. Lukisan langit sangat indah. Hidup terlalu bodoh, jika hanya tidur dalam kembara mimpi.

Sekali waktu lihatlah malam. Menengadah langit. Curhat malam itu perlu. Tenang meraga jiwa. Temukan jati diri. Dalam kembara sajak langit.

Malang, 4 Agustus 2022

Ditulis oleh Eko Irawan 

Untuk Seri Sajak Langit #2




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline