Lihat ke Halaman Asli

Indrian Safka Fauzi

Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

Puisi Makna: Untuk Apa Sebuah Pengakuan?

Diperbarui: 23 Agustus 2022   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengakuan (Sumber: Freepik)

Selamat siang kompasianer dan readers~ Selamat membaca puisi karya saya yang sejenak terpikirkan~ Hehehehe!

Alkisah seorang pemuda membaca lembaran kisah. Tentang orang-orang yang haus pengakuan. Ngeri sungguh balasan yang nampak bagi mereka. Maka ia jadikan puisi dalam sebuah lembaran.

Mengejar pengakuan...
Yang didapat adalah...
Hanyalah angkara murka...
Api dengki meraja...
Seorang yang haus pengakuan...
Dari sesamanya...
Bahkan ingin diakui oleh Tuhan...
Sebagai hamba terbaik-Nya...
Namun tiada ketulusan darinya...

Bagai kejar berhala...
Suatu saat kan binasa...
Dan binasalah ia selamanya...
Dalam kesia-siaan...

Mengapa?

Karena pengabdiannya...
Kepalsuan belaka...
Hanya harap yang fana...
Yang kelak...
Diminta pertanggungjawabnya...

Termenunglah sang pemuda. Apa selama ini yang sebenarnya ia kejar? Pengakuan-Nya atau Ridha-Nya?

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 23 Agustus 2022.

Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never die!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline