Lihat ke Halaman Asli

Indrian Safka Fauzi

Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

Munajat Cinta dalam Doa

Diperbarui: 29 April 2022   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Freepik

Salam berjumpa kembali sahabat kompasiana! Rian kembali menulis cita dan asa untuk kawanku terkasih di tema Tebar Hikmah Ramadhan.

Sejatinya Doa itu memiliki kualifikasi agar dapat diijabah dan berdampak hebat bagi kehidupan kita. Maka berikan sentuhan cinta kepada Tuhan di setiap munajat Doa kita.

Kalau berdoa kepada Allah, jangan minta materi dan kenikmatan, itu namanya kurang beretika kawan! Seperti memperlakukan Allah untuk berpesugihan saja! Mengapa kalau anda minta demikian dinyatakan kurang beretika? Karena nanti di akhirat Allah minta pertanggungjawaban atas pemberianNya kepada kita berupa materi dan kenikmatan. Kita akan ditanya di Yaumul Hisab, "Darimana materi itu diperoleh? Untuk apa? dan Karena apa? Dan kita akan dicercar pertanyaan oleh Allah kelak mempertanyakan pertanggungjawaban atas materi dan kenikmatan yang diperoleh.

Materi dan Kenikmatan itu bukan untuk diminta, tapi untuk disyukuri. Ini adalah Rumus mutlak Al-Quran kawanku. Seperti yang tertera pada Surah Ibrahim ayat 7, silahkan dibaca.

Rian berbagi resep berdoa, agar Allah tambah rezeki berupa materi dan kenikmatan untuk kita semua, berikut:

"Rabbighfirli Waliwalidayya Warhamhuma Kamaa Rabbayani Saghira."

"Yaa Allah Yaa Rohman Yaa Rahim, terima kasih atas segala nikmat yang Kau berikan... Nikmat Iman... Nikmat Islam... Nikmat Hidup... Karunia makan, minum, tidur, bernafas dan kesehatan... dan kenikmatan yang tidak bisa Hamba sebut satu per satu..."

"Yaa Allah terima kasih atas rezeki halal dan thayyib yang melimpah ruah..."

"Yaa Allah terima kasih atas jalan penghidupan yang aman, damai dan tentram..."

"Yaa Allah terima kasih atas segala perlindungan mu dari musibah, bencana, malapateka, wabah penyakit, wabah corona, dari kedzaliman orang dzalim, kedengkian orang dengki, kejahatan orang jahat, kelicikan orang licik, dan tipu daya orang-orang munafik..."

"Yaa Allah terima kasih engkau telah memberikan kami ketenangan jiwa, dan kebahagiaan hidup yang sejati."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline