Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Sepotong Kisah Lama (I)

Diperbarui: 5 Oktober 2022   06:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepotong kisah lama | Ilustrasi oleh Yoanna Yudith

“Vava”

Valerie menoleh. Senyumnya segera mengembang melihat Ferry melambai ke arahnya dari depan ruang sekretariat POUT (Persekutuan Oikoumene Universitas Tarumanagara). 

Ia akan membatalkan niatnya ke perpustakaan  dan bergabung dengan teman-temannya yang sedang berkumpul di ruang itu, kalau saja tidak terlihat olehnya sebuah kepala yang menoleh dan memandang dengan tertegun ke arahnya.

Johanes Gunawan! Nama itu kembali berdentang, memantulkan gema ke segala penjuru hatinya. Valerie menghela nafas panjang. 

Dengan enggan ia membalas lambaian beberapa orang temannya yang sedang berada di ruang sekretariat POUT itu, lalu meneruskan langkah dengan hati tak menentu.

“Kenapa gadismu, Fer?” Gun bertanya pada Ferry dengan mata tertuju pada Valerie yang sudah menjauh.

Ferry tersenyum lucu sambil mengangkat bahu. Dipandanginya saja punggung Valerie – nona kecilnya yang terkasih – dengan hati penuh tanda tanya.

“Entah salah makan apa dia hari ini,” Linggar tertawa kecil. “Tidak biasanya dia begitu gugup dan melangkah terburu-buru.”

Di dalam elevator, Valerie bersandar pada dinding sambil mengatur nafasnya yang terengah- engah. Ia memejamkan matanya, menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya kuat-kuat.

Betapa inginnya ia melupakan kejadian tadi. Betapa inginnya ia mengatakan pada dirinya kalau tadi ia hanya bermimpi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline