Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Tari Bedhaya Banyu Ning Segara, Menari dengan Suara Hati

Diperbarui: 20 September 2021   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi dari Instagram SangArt  

 

Sudah tahu apa itu Tari Bedhaya Banyu Ning Segara? Mari kita ulik dalam tulisan kisah "Menari dengan Suara Hati" ini. Anggitan ini menggunakan sudut pandang Ayu sebagai penulisnya. 

Berbicara tentang suatu karya seni, tentunya berkorelasi dengan adanya gagasan- gagasan yang disumbangsihkan oleh sang pencipta karya. Dalam penciptaan sebuah karya seni tentunya ada  proses kreativitas dari suatu keresahan yang dirasakan oleh jiwa manusia.

Bagi Ayu, seni dimaknai sebagai ruang untuk introspeksi dan mengekpresikan diri.  Ya, berkesenian tanpa kenal lelah, Ayu rasa itu adalah suatu hal yang menyenangkan. Hingga Ayu mengenyang pendidikan di bangku perkuliahan pun, rasa jatuh hati terhadap seni tidak berkesudahan. Bahkan Ayu menganggap hidup tanpa seni adalah mati. Seni sangat menarik bukan?

Puji dan syukur kecintaan Ayu terhadap seni tidak putus sampai saat ini, duduk di bangku perkuliahan. Ayu belajar untuk merubah posisi diri, menghayati peran sebagai kaum akademisi sehingga menjadikan seni sebagai objek penelitian.

Ya, aku ingat kala itu ketika menempuh semester tiga pada mata kuliah Kajian Kultural Komunikasi, untuk tugas akhir semester Ayu mendapatkan objek yang sangat menarik untuk diteliti. Apa itu? Pasti penasaran bukan?

Ya, tak lain adalah salah satu karya seni berbentuk tarian. Tarian karya seniman asal Yogyakarta bernama Isthira Dwi Amretasari dari Sanggar SangArt Yogyakarta.  

Sekadar informasi, kumpulan dari Sanggar SangArt bukan merupakan penari, menariknya lagi merupakan orang-orang dari berbagai latar belakang berbeda yang justru menggeluti dunia teater.  

Berbasis seni teater, justru seniman tersebut menghasilkan bentuk tarian dalam inovasi yang berbeda. Mereka menyebut penarinya sebagai penubuh.

Dengan beraninya  dan ide brilian dari Isthira Dwi Amretasari, diberangkatkan dari kerpihatinan bahwa panggung-panggung pertunjukan terkadang ada batasan yang tidak bisa diakses masyarakat luas , dirinya menciptakan Tari Bedhaya Banyu Ning Segara.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline