Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

NTT Membutuhkan Pemimpin Beradab dengan Wawasan Cultural Diversity

Diperbarui: 8 Desember 2021   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NTT Membutuhkan Pemimpin yang Beradab dengan wawasan cultural diversity | Dokumen diambil dari: Biro Administrasi Pimpinan Setda Pemprov NTT via Kompas.com

"Keseimbangan hidup seorang pemimpin tidak hanya cukup dengan wawasan tentang kepemerintahaan, tetapi juga mencakup pola hidup, pola makan, pola tidur, dan pola pendekatan budaya kepada masyarakat adat."

Belum lama ini beredar video pertemuan antara Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan warga Sumba Timur di Sumba. Pertemuan itu dihadiri oleh sejumlah warga, aparat keamanan Polri dan TNI. 

Potongan video itu adalah cuplikan video ketika Gubernur NTT sedang naik pitam saat ada tanggapan dari seorang bapak yang disinyalir adalah kepala suku dan sekaligus pemilik tanah. (Lihat dalam video viral debat panas dengan tokoh adat Sumba soal lahan, Kompas.com: Jumat, 3 Desember 2021).

Kata-kata seperti "diam, monyet..." keluar dari bapak Gubernur NTT. Tentu kata-kata seperti itu sungguh memalukan bapak yang sedang berbicara di depan bapak Gubernur. Tidak heran setelah mendengar ucapan itu, bapak kepala suku itu bangun dari tempat duduknya lalu pergi meninggalkan tempat pertemuan. 

Sejumlah masyarakat yang ada pada saat itu pun ikut meninggalkan tempat pertemuan. Seorang pemuda sempat mengatakan seperti ini, "kurang apalagi kami sudah beri tanah banyak sekali. Kenapa masih..... Kita su ini." 

Video cuplikan pertemuan dan adu mulut Gubernur dan masyarakat suku Sumba Timor itu menuai banyak komentar yang umumnya menyoroti gaya kepemimpinan seorang gubernur NTT. 

Ya pro dan kontra selalu saja ada. Menariknya bahwa sehari setelah video caci maki gubernur itu beredar, muncul pula video berikutnya yang terkait dengan janji bapak Viktor Laiskodat entah kapan.

Dalam video itu dibumbui dengan kata-kata penuh janji. Jika ia sebagai gubernur, maka ribuan anak-anak NTT akan dikirimnya Studi ke Eropa, Australia dan beberapa negara lainnya. Pokoknya Gubernur NTT akan mengirimkan anak-anak NTT untuk Studi di luar negeri, lalu kembali bekerja di kampungnya. 

Video itu menuai banyak komentar, netizen warga NTT menagih janji, "Sudah berapa banyak yang bapak Gubernur kirimkan ke luar negeri untuk Studi Pak? Demikian satu pertanyaan yang masih saya ingat. 

Dari sekian banyak komentar terlihat jelas sekali bahwa itu cuma janji doang. Mungkin itu janji manis sebelum pemilihan gubernur (pilgub). Nah, rupanya NTT perlu disoroti juga terkait tema gaya kepemimpinan dan cara pendekatan sesuai konteks budaya di NTT.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline