Lihat ke Halaman Asli

Ingatan Sihura

Kebersamaan keluarga suatu kebahagiaan sejati.

Bokoboko, Tempat Penyimpanan Makanan yang Aman

Diperbarui: 8 Juli 2021   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bokoboko [Dok. Pribadi]

Bagi banyak orang, tempat penyimpanan makanan yang aman adalah lemari makanan. Walaupun lemari makanan masih tertutup rapat, kadang kala juga tidak bisa dihindari dari masuknya serangga yang mengganggu ataupun tikus yang memangsa. Akibatnya, makanan dapat dikonsumsi lagi.

Berbeda dengan saat ini, orang dapat menyimpan makanan dalam lemari pendingin ataupun kulkas. Harga yang cukup terjangkau membuat orang yang mampu, dapat memilikinya. Hanya saja satu hal yang menjadi kelemahannya adalah kondisi listrik yang tetap jalan dan jika listrik mati, makanan di dalammnya akan menjadi rusak.

Namun jika dipikirkan dengan seksama, bagaimana orang dulu mencoba menyimpan makanan tanpa diganggu oleh serangga atau bahkan dimangsa oleh tikus atau sejenisnya?

Secara khusus, Ono Niha atau Masyarakat Nias zaman dulu mengenal yang namanya Bokoboko. Bokoboko adalah salah satu perabotan rumah tangga yang digunakan menjadi tempat penyimpanan makanan dan sejenisnya. 

Bokoboko terbuat dari tempurung kelapa, kemudian digantung dengan tali. Proses pembuatan Bokoboko pun sangatlah mudah. Mula-mula dicarilah kelapa yang memiliki ukuran yang agak besar. Kemudian, kelapa tersebut dibelah dengan ukuran 2/3 berbanding 1/3. Isi kelapa kemudian dicongkel atau diparut. Kemudian pinggir tempurung dilubangi bersamaan dengan menggunakan Fondraru (Fondraru adalah sepotong besi berukuran 5 mm dengan panjang 50 cm dengan ujung runcing yang dikhususkan untuk melubangi dan lebih khusus lagi digunakan untuk memanggang makanan). Langkah terakhir adalah menggantungnya dengan tali.

Cara Membuat Bokoboko [Dok. Pribadi]

Sampai di sini, Bokoboko tidak ada bedanya dengan tempat penyimpanan pada umumnya. Namu Bokoboko menjadi sangat efektif ketika digantung di sisi dapur yang mudah kena asap atau tetap terhangatkan api. 

Dengan seringnya terkena asap dan panas, makanan yang disimpan tetap awet terutama daging atau ikan asin. Dengan sering terkena asap juga, semut yang adalah bagian pemangsa terkecilpun tidak mendekat.

Selain menjadi tempat penyimpanan makanan, Bokoboko juga telah menarik perhatian para Missionaris Katolik untuk mengajari Umat Katolik khususnya di pulau Nias untuk berbagi kepada orang lain yang membutuhkan. 

Para Missionaris mengajak Umat Katolik di Pulau Nias pada masa Prapaskah untuk menyisihkan segenggam beras yang hendak dimasak untuk menjadi bagian dari Aksi Puasa sekeluarga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline