Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Mengajak Warga Sumatera Barat Tidak Menyingkirkan Pengidap HIV/AIDS

Diperbarui: 26 Mei 2022   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: regencyhealthcare.in)

Penyebaran HIV/AIDS bukan oleh Odha yang menyembunyikan status HIV-nya, tapi oleh warga pengidap HIV/AIDS yang tidak terdeteksi

"Tindakan-tindakan menyembunyikan status penyakit (HIV/AIDS, pen.) tidak boleh dibiarkan begitu saja. .... " Pernyataan ini ada di lead berita "Yayasan Taratak Jiwa Hati Imbau Penderita HIV Aids Tidak Menyembunyikan Penyakitnya"(jurnalsumbar.com, 24/5-2022). Untuk itu, Yayasan Taratak Jiwa Hati menghimbau warga masyarakat Sumatera Barat untuk tidak mengeliminir penderita HIV Aids yang berada di lingkungannya.

Tentu saja ada salah kaprah dari pernyataan itu karena semua orang yang terdeteksi HIV-positif melalui tes HIV yang sesuai dengan standar prosedur operasi tes HIV yang baku tidak akan menyembunyikan status HIV-nya.

Yang jelas identitas mereka direkam tapi dalam status konfidensial yaitu hanya yang bersangkutan dan dokter yang mengetahui status tersebut sebagai medical record yang merupakan rahasia jabatan dokter.

Maka, kalau ada status HIV yang bocor itu artinya telah terjadi perbuatan melawan hukum dan melanggar hak asasi manusia (HAM) yang sejatinya bisa dibawa ke pengadilan pidana.

Memang, karena di masyarakat masih terjadi stigma (pemberita cap buruk atau negatif) dan diskriminasi (perlakuan berbeda) terhadap Odha (Orang dengan HIV/AIDS), maka kalangan Odha tidak membuka status kepada publik.

Tapi, ketika menjalani tes HIV secara sukarela yang sesuai dengan standar prosedur operasi tes HIV yang baku mereka sudah berjanji akan menghentikan penularan HIV/AIDS mulai dari diri mereka.

Maka, tidak ada kekhawatiran Odha akan menularkan HIV/AIDS karena perjanjian "akan menghentikan penularan HIV/AIDS mulai dari diri mereka" jadi syarat untuk tes HIV. Artinya, tanpa tes HIV mereka tidak akan menerima pelayanan kesehatan, seperti obat antiretroviral (ARV) gratis serta konseling.

Maka, kekhawatiran Ketua Yayasan Taratak Jiwa Hati, Khaterina Wellong, Skm, Mars, terkait dengan Odha yang menyembunyikan status HIV-nya akan terjadi penyebaran terselubung tidak akan terjadi.

Yang jadi persoalan besar adalah insiden infeksi HIV baru, terutama pada laki-laki dewasa, melalui hubungan seksual dengan pekerja seks komersial (PSK). Ketika risiko penularan dari Odha sudah tertutup, penyebaran HIV/AIDS secara massif dilakukan tanpa sadar oleh laki-laki yang tertular HIV yang belum atau tidak terdeteksi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline