Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

FTV di “SCTV” yang Merusak Citra Pariwisata Yogyakarta

Diperbarui: 30 Juni 2018   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber:detikTravel)

* Perzinaan adalah delik aduan

“Ini harus tak kerjai.” Itulah sesumbar karyawan losmen yang ditampilkan di FTV “Calon Istri yang Sempurna” produksi screenplayproductions di “SCTV” (22/5-2013) tentang ‘pasangan’ yang menginap di losmen tsb.

Kenyataan pahit dihadapi Bondan (Donny Alamsyah) dan Saraswati (Gista Putri), dua pemeran dalam FTV itu, ketika polisi mendobrak pintu kamar mereka.

Polisi dalam FTV itu juga berlebihan (overacting). Hanya menggerebek [KBBI: mendatangi dengan tiba-tiba untuk menangkap (menggeledah, menyergap, dsb.) pasangan yang diduga berbuat mesum dilakukan dengan todongan pistol.

Cara polisi itu merupakan promosi buruk dan busuk yang akan merusak citra pariwisata Yogyakarta sebagai kota tujuan wisata terbaik.

Pertama, perzinaan adalah delik aduan. Karyawan hotel itu sudah melakukan perbuatan melawan hukum dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) karena melaporkan perbuatan yang tidak ada kaitannya dengan dirinya terkait pernikahan. Polisi hanya bisa merazia jika ada pengaduan dari suami atau istri salah satu pasangan yang ada di kamar penginapan, losmen, hotel melati dan hotel berbintang.

Kedua, polisi melakukan diskriminasi karena hanya mendobrak kamar Bondan di losmen itu.

Ketiga, polisi tidak menangkap basah pasangan itu sedang melakukan hubungan seksual sehingga menggiring mereka ke kantor polisi adalah perbuatan melawan hukum dan pelanggaran HAM.

Keempat, kalau polisi merasa dirinya sebagai ’penjaga gawang moral’, mengapa tidak merazia semua kamar di losmen itu, serta losmen, penginapan, hotel melati dan hotel berbintang yang ada di Kota Jogja?

Kelima, di lokasi pelacuran ’Sarkem” (Jalan Pasar Kembang) secara faktual terjadi ratusan perzinaan, mengapa polisi tidak merazia ’Sarkem’?

Cara-cara yang ditonjolkan dalam “FTV” itu membuat pelancong akan ketakutan karena karyawan losmen justru menjadi musuh sebagai kaki tangan polisi (di Medan disebut kibus/kaki busuk).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline