Lihat ke Halaman Asli

BPJS Kesehatan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

Aila, Berjuang Melawan Thalasemia bersama JKN-KIS

Diperbarui: 4 November 2019   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sumedang  -- Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dicanangkan oleh pemerintah ini banyak disyukuri oleh masyarakat. Salah satunya adalah Dianti (35).

Wanita yang merupakan peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) ini merasa pemerintah berperan sangat banyak dengan adanya Program JKN-KIS. Dibalik rasa syukur yang ia rasakan dengan kehadiran program ini,  Dianti harus menelan pil pahit ketika anaknya yang masih di usia belia  harus divonis mengidap penyakit thalasemia.

"Waktu Aila masih di usia 7 bulan saya merasa ada keanehan dengan kondisi badan Alia. Berat badannya ga naik-naik dan mukanya terlihat pucat. Akhirnya saya langsung bawa ke RSUD Sumedang. Setelah dicek di sana harus dirujuk lagi ke RSHS Bandung dan akhirnya saya langsung berangkat kesana. Pas tiba disana  anak saya harus dirawat sambil nunggu hasil pemeriksaan dari dokter," cerita Dianti kepada tim Jamkesnews pada Kamis, (31/10).

Setelah hasil pemeriksaan keluar, Dianti sangat kaget dengan apa yang dikatakan oleh dokter. Dari hasil pemeriksaan, anaknya didiagnosa terkena thalassemia yang diakibatkan dari kelainan genetik.

"Setelah dokter ngasih tau hasil pemeriksaannya, hati saya berasa hancur berkeping-keping. Ibu mana yang gak hancur hatinya mengetahui anaknya yang masih berusia 7 harus menanggung beban penyakit thalassemia. Yang bisa saya  lakukan hanya berdoa agar anak saya cepat sembuh dan tumbuh berkembang dengan layak seperti anak lainnya," sambungnya.

Tak berlama-lama, rasa sedih yang dialami Dianti berkurang dan berganti dengan semangat untuk bangkit demi kesembuhan buah hatinya manakala ia mengetahui bahwa seluruh biaya pengobatan dijamin JKN-KIS sesuai prosedur. Dengan begitu, dirinya tidak perlu pusing mencari biaya yang banyak dan bisa fokus untuk pengobatan dan merawat sang buah hati.

Kepada tim jamkesnews, Dianti tak henti-hentinya mengucapkan rasa terima kasihnya kepada JKN-KIS dan BPJS Kesehatan yang telah menolong pengobatan anaknya

"Saya sangat bersyukur dengan adanya Program JKN-KIS ini, suami saya hanya buruh harian yang pendapatannya tentu tidak akan cukup untuk biaya berobat yang sangat mahal. Makanya saya bersyukur sekali ada program JKN-KIS. Saya berharap ada keajaiban pada anak saya agar dapat bisa sembuh, dan saya juga berharap agar program JKN-KIS tetap ada untuk bisa terus menolong warga tak mampu seperti kami dan membantu membiayai penyembuhan pesertanya yang sedang sakit," tutup Dianti. (BS/in)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline