Lihat ke Halaman Asli

H.I.M

TERVERIFIKASI

Loveable

Sudahkah Anda menjadi Pemimpin yang Baik? Kenali hal-hal ini

Diperbarui: 22 Mei 2020   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pemimpin Baik (Sumber gambar ex-school.c0m)

Banyak orang memiliki mimpi menjadi pemimpin baik itu sebagai manager atau direktur dalam perusahaan, hingga kepala negara sekalipun dalam tatanan pemerintahan.

Pemimpin memiliki jangkauan yang lebih luas karena menguntip dari beberapa sumber pemimpin dapat diartikan sebagai seseorang seseorang yang mengatur, mengarahkan atau mengendalikan orang lain seperti yang diinginkan (sumber klik disini).

Tidak heran jika seorang suami yang dapat mengendalikan anggota keluarganya pun dapat dikatakan sebagai pemimpin.

Bagi mereka yang memiliki mandat sebagai pemimpin, pernahkah berpikir, sudahkah kita menjadi pemimpin yang baik? Pemimpin baik tentu akan mengatur dan mengendalikan bawahannya untuk bisa mencapai tujuan bersama, menghasilkan luaran yang positif serta mampu mengembangkan bawahannya menjadi lebih baik.

Saya pun beberapa kali sempat diberikan kepercayaan sebagai pemimpin baik dalam kepanitian ataupun organisasi selama sekolah dan kuliah hingga saat ini dalam dunia bekerja (profesional). Pertanyaan diatas pun seringkali ikut membayangi, jangan-jangan saya belum bisa menjadi pemimpin baik karena yang mampu memberikan penilaian adalah orang lain khususnya yang menjadi bawahan kita.

Tapi setidaknya dari pengalaman dan beberapa literatur yang saya baca. Saya ingin sharingkan seperti apa pemimpin yang baik untuk team ataupun bawahannyadi dalam keluarga, organisasi ataupun dunia kerja.

Posisikan Diri Sebagai Bawahan

Banyak penilaian yang muncul dari bawahan kepada atasan tentang cara ia memimpin atau membuat sebuah keputusan. Tidak sedikit akan ada penilaian bahwa pemimpin ini arogan, pemimpin ini otoriter, pemimpin ini plinplan dan sebagainya. Terlepas kita ingin menciptakan karakter tersendiri dalam diri kita namun perlunya kita juga ikut memposisikan diri sebagai bawahan. Mengapa?

Ketika ketika berada di posisi sebagai supervisor/leader, ingatlah bahwa posisi itu masih berada dibawah manager. ketika ketika berada di level manager, ingat pula masih ada direktur diatas kita. Begitupun seterusnya, ketika kita pernah berada diposisi bawah hingga seiring waktu mampu menempati disuatu level tertentu. Sebenarnya kita telah memiliki modal dasar yaitu pengalaman sebagai bawahan.

Pemimpin yang baik tentu akan mengarahkan atau membuat kebijakan dimana bawahannya dapat memahami dan menjalankan instruksi tersebut. Sebagai contoh, seorang pimpinan membuat kebijakan untuk bagian pengamanan (security) bahwa hanya diberlakukan 2 shift yang artinya mereka harus bekerja selama 12 jam. Opsi yang diberikan, ikuti aturan tersebut atau resign.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline