Lihat ke Halaman Asli

Imi Suryaputera™

Jurnalis, Penulis, Blogger

Kenapa Mesti Pakai F, X, Z, Q, Sh, Sy, Kh dan Nk?

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sudah sejak lama Mat Himpal selalu menemukan tulisan Provinsi, padahal dulu ditulis Propinsi. Begitupun tulisan lainnya yang mengandung unsur abjad P dan F.

Pada sebuah kesempatan nongkrong di kedai Bu Ardi, Mat Himpal menumpahkan kekesalannya terhadap perubahan penulisan beberapa kata dalam bahasa Indonesia. Kekesalan itu ia tumpahkan ke Tuh Kangkung.

"Tak usah terlalu dipikirkan, kalau dibaca oleh kebanyakan orang Indonesia tetap saja yang terdengar bunyi abjad P," timpal Tuh Kangkung.

"Aku kesal saja. Bahasa Indonesia itu tidak konsisten dalam penulisan dan perkataan," ujar Mat Himpal sambil menggaruk kepala persis seekor monyet Bekantan.

Mat Himpal pun bicara banyak ke Tuh Kangkung perihal beberapa tulisan yang mengganggu pikirannya. Mat Himpal menyebut kata; aktivitas yang kini ditulis aktifitas, aktiva menjadi aktifa.

"Kenapa sih abjad dalam bahasa Indonesia tak dibuat sederhana saja, misalnya abjad yang bunyi lapalnya mirip seperti P, F, dan V disatukan menjadi P saja," ujar Mat Himpal uring-uringan.

Ia pun mencontohkan beberapa kata seperti sesuai keinginannya; televisi menjadi telepisi, fitnah = pitnah, foto = poto, Fantasi = pantasi, verbal = perbal, aktif = aktip, aktivitas/aktifitas = aktipitas, sifat = sipat, dan sebagainya.

"Itu maunya kamu, maunya para pakar bahasa jelas berbeda," sahut Tuh Kangkung.

"Sudah jelas itu, mereka kan pakar, tapi paling tidak kita bisa menyederhanakan abjad yang dipakai dalam bahasa Indonesia," ujar Mat Himpal membela diri.

Mat Himpal pun kembali menyebut beberapa kata serapan dari bahasa mancanegara misal; shalat sebaiknya ditulis saja solat, Allah = Alloh, izin = ijin, zaman = jaman, zakat = jakat, syarat = sarat, bank = beng, tank = teng, tanker = tengker, charter = carter, tekhnik = tehnik atau teknik, akhir = ahir, qari = kori, qariah = koriah, quran = kuran, dan seterusnya.

Menurut Mat Himpal dengan demikian maka penulisan kata dalam bahasa Indonesia tak ada lagi abjad konsonan; F, V, X, Z, Q, Sh, Sy, Kh, dan Nk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline