Lihat ke Halaman Asli

Imelda Febi Salsabila

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Airlangga

Bagaimana Bahasa Muncul?

Diperbarui: 9 Agustus 2022   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: canva

Sebagai seorang individu yang hadir di tengah masyarakat, tentu pernah terlintas pertanyaan tentang asal-usul kemunculan bahasa. Dari mana bahasa tersebut muncul kemudian dipahami oleh masyarakat yang homogen. Bahasa muncul sebagai alat komunikasi yang mampu menyampaikan gagasan atau ide yang ingin disampaikan penutur kepada mitra tuturnya. 

Berikut beberapa teori-teori yang berusaha menjelaskan kemunculan bahasa. Beberapa teori ini telah dijelaskan dalam buku Linguistik Bandingan Historis karya Gorys Keraf.

Teori Tekanan Sosial

Adam Smith mengemukakan teori ini dalam bukunya yang berjudul The Theory of Sentiments. Teori ini menganggap bahwa bahasa manusia timbul karena adanya kebutuhan untuk saling memahami ketika manusia masih dalam kondisi primitif. 

Ketika ingin menyatakan objek tertentu, manusia akan terdorong untuk mengucapkan bunyi-bunyi tertentu. Bunyi-bunyi tersebut akan dipolakan kepada anggota kelompok disekitarnya dan kemudian dikenal sebagai sebuah tanda. 

Teori ini menekankan bahwa tekanan sosial lah yang menyebabkan timbulnya bahasa. Tekanan sosial akan memaksa manusia untuk mencipta bunyi-bunyi untuk menyatakan objek tertentu yang dijumpai ataupun kegiatan yang dilakukan oleh manusia.

Teori Onomatopetik atau Ekoik

Teori ini dikemukakan oleh J.G. Herder. Teori ini menganggap bahwa nama-nama objek berasal dari bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh objek itu sendiri. 

Objek-objek yang dimaksud adalah bunyi-bunyi binatang atau peristiwa-peristiwa alam. Teori ini menekankan bahwa bahasa diciptakan manusia dari hasil meniru bunyi yang ada disekitar mereka. Contoh: tokek.

Teori Nativistik atau Tipe Fonetik

Teori ini dikemukakan oleh Max Muller. Teori ini didasarkan pada konsep mengenai akar yang bersifat tipe fonetik. Muller mengemukakan asumsi bahwa setiap barang akan mengeluarkan bunyi ketika dipukul. 

Tiap-tiap barang memiliki bunyi yang khas sehingga merangsang manusia untuk memberi respon atas bunyi tersebut melalui ekspresi artikulatoris. Teori ini menganggap bahwa bahasa merupakan produk dari insting manusia, suatu kemampuan yang berada dalam keadaannya yang primitif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline