Lihat ke Halaman Asli

Imanuel Tri

Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

Guru, Jangan Menyuruh Siswa Membaca

Diperbarui: 2 April 2021   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Grb.Suara.com

Sudah bukan rahasia bahwa minat baca siswa kita ada pada tataran memprihatinkan.

Bukan hanya guru yang merasa prihatin tentang rendahnya minat baca itu. Orang tua siswa juga merasakan hal yang sama.

Rendahnya minat baca siswa itu bukan lagi sebagai kegelisahan tetapi sudah menjadi kenyataan. Hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang dirilis pada Desember 2019, kemampuan baca siswa kita berada di ambang juru kunci.

Namun, keprihatinan saja tidak cukup lo untuk mengatrol naiknya minat baca. Perlu ada tindakan riil untuk perbaikan minat baca tersebut.

Beberapa Tindakan Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa

Gbr.Sekolah.Com

1. Ajak siswa membaca, awas jangan menyuruhnya membaca 


Dalam hal membaca guru dan orang tua memiliki kesamaan yaitu ingin anak-anak gemar membaca. Lantas tindakan yang dilakukan juga sama yaitu menyuruh anak membaca!


"Kamu harus senang membaca, sebab anu!"
"Baca dulu, itu sampai selesai!"
"Ayo, bacalah biar anu!"


Nah, begitu kalimat yang sering didengar anak-anak. Dan perintah seperti itu, benar-benar menyebalkan bagi mereka.

Kalaupun anak-anak membaca, paling-paling hanya sebentar. Mereka tidak membaca dengan sungguh-sungguh. Terpaksa! Begitu kira-kira.

Jadi, anak-anak memang pada dasarnya tidak suka diperintah. Apalagi dipaksa, jangan deh, Bapak dan Ibu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline