Lihat ke Halaman Asli

Emosi 03:55

Diperbarui: 13 Juli 2025   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Raungan dalam sunyi Teriakan dalam gelap

tak habis di penghujung malam di sambut mentari

Rasa sesal muak dan kesal teraduk menjadi satu

Sungguh ini menjemuhkan, ingin kuteriak dengan lantang tanpa perduli apa kata mereka..

Inginku mencaci maki tanpa harus perduli Apa yang mereka rasa...

Arhhgg... Ini batasku.. aku kesall... Aku marah...!!!

Aku tak perduli, aku teriakkan rasa sesak di dadaku..! 

Ingin kulampiaskan rasa dengki kesal dan marah tak berujung ini, 

Jiwaku menggebu-gebu berteriak minta tolong,bebas,tanpa beban,sialan, ini terlalu memuakkan, sungguh aku lelah, 

Aku tak sanggup lagi marah, biarkan aku bersandar sejenak merenungi meratapi EGOku dan rasa bersalah yang begitu besar, aku lelah, sungguh aku lelah, bahkan untuk bernapaspun aku malas,

Apakah ini cukup melampiaskan amarahmu heeii jiwaku yang meronta, haus akan EGO dan nafsu,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline