Lihat ke Halaman Asli

Lukman Hamarong

Sangat sulit menjadikan aku seperti kamu, karena aku adalah aku, kamu ya kamu

Penghargaan adalah Jawaban dari Kerja Cerdas

Diperbarui: 28 Oktober 2018   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat memperlihatkan penghargaan Anugerah Pandu Negeri 2018

Mau setuju atau tidak setuju, penghargaan adalah jawaban atas prestasi kerja yang dilakukan sebuah entitas, baik perorangan dan/atau organisasi pemerintah maupun swasta. 

Penghargaan adalah perangsang atau stimulan guna mendorong, memacu dan memompa entitas lain untuk aktif berkompetisi secara sehat demi sebuah "pengakuan" atas kinerja yang dilakukan. Penghargaan adalah bukti sahih atas upaya yang dilakukan melalui sebuah proses yang melibatkan semangat kebersamaan dan tentunya dengan energi yang positif.

Meski demikian, tidak berarti bekerja hanya untuk mengejar sebuah pengakuan atau penghargaan semata, melainkan bekerja untuk meraih kemuliaan di hadapan Tuhan. Penghargaan hanyalah bonus atas cucuran keringat yang berjatuhan membasahi bumi. Seperti kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, penghargaan hanyalah pelengkap dari sebuah proses yang dijalankan dengan baik berdasarkan aturan dan ketentuan yang berlaku. Kualitas dari sebuah pengakuan berasal dari penilaian eksternal, bukan penilaian internal.

Untuk itu, berbanggalah dan bersyukur atas penghargaan yang dicapai. Ungkapan "tak ada lelah yang sia-sia" atau "hasil tidak akan pernah mengkhianati proses" adalah sebuah kalimat pemantik bahwa usaha yang disertai dengan kerja cerdas akan selalu berbanding lurus dengan hasil yang didapatkan. Selama berbasis pada hakikat, maka kesakralan sebuah penghargaan akan teruji indah pada kapasitas, kompetensi dan kepantasan dari penghargaan yang disematkan. Integritas kerja tentunya akan melahirkan kualitas kinerja.

Coba kita elaborasi, sejauhmana penghargaan yang diterima bisa melahirkan akselerasi kerja. Dari berbagai ajang penganugerahan yang diselenggarakan pemerintah di semua level, ada semangat yang terbangun untuk tidak ketinggalan ikut berpartisipasi. Ikut ambil bagian, berarti sudah ada upaya untuk berjuang mengambil kesempatan untuk unjuk kinerja bahwa kita bisa. Belum lagi jika euforia keberhasilan memihak kita. Tentu yang lain berkata, kalau mereka bisa, kenapa kita tidak bisa. Sekali lagi, semangat kerja menentukan keberhasilan.

Nah, Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara di bawah kepemimpinan Bupati Indah Putri Indriani dan Wakil Bupati Thahar Rum, kini tengah bergelimang prestasi dan penghargaan. 

Sejauh ini, sudah 67 penghargaan diraih dan dipersembahkan untuk masyarakat Luwu Utara. Yang terbaru, penghargaan Anugerah Pandu Negeri kategori Pemerintah Daerah Kabupaten dengan Kinerja dan Tata Kelola Baik berhasil diraih. Semua itu tidak terlepas dari komitmen yang kuat dari pemimpin untuk membangun sinergi antarsektoral dan membuang jauh ego sektoral, sehingga dapat melahirkan kebersamaan dan kekompakan di semua lini kehidupan masyarakat.

Bupati Indah Putri Indriani saat menerima penghargaan Anugerah Pandu Negeri 2018 dari Wapres RI periode 2009 - 2014, Boediono.

Syarat menjadi pemimpin, harus memiliki bakat, pandai memotivasi dan mampu menginspirasi yang lain, sehingga tidak terjadi demotivasi kerja yang bisa menyebabkan kelesuan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Syarat ini menjadi pelengkap dari beberapa pilar kepemimpinan, yaitu kemampuan menentukan tujuan, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan membangun trust. Jika semua syarat ini berhimpun dalam kepalan tangan bernama semangat, maka penghargaan tinggal menunggu waktu. (LH)



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline