Lihat ke Halaman Asli

"Fatinistic dan PKS" Fatinistic anda bukan fanatic

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tulisan ini hanya penglaman apa yang di rasakan penulis dan sebuah kritisi atas kecintaan kepada fatin "icon penyanyi muslimah" khittah awal kebanyakan yang ngefans kepada fatin shidqia lubis,

kita perlu menengok kebelakang gimana PKS berjaya di tahun 2004-2009, dimana ke jenuhan masyarakat terhadap partai2 yang ada yang haus dengan kekuasaan dan tipu muslihat munculah  PKS adalah satu2nya partai islam bersih dengan visi perubahan dan anti korupsi dan berbagai kerja sosial hingga masyarakat memilih PKS sebagai suatu harapan perubahan tapi setelah tahun2 berikutnya dimana kader2 pks yang fanatic mendewakan pemimpin mereka tanpa ada kritis hingga berlahan2 pemimpin mereka masuk ke jurang korupsi, dengan giginya para kader PKS membela secara membabi buta walau dengan argument yang masuk akal tetapi mereka mengesampingkan hati nurani mereka dalam menilai suatu masalah bahkan menghina dan mencelah kepada lawannya
PKS sampai sekarang merasa yakin bahwa dukungan mereka masi banyak, mereka yakin bisa 3 besar di pemilu 2014, mungkin PKS tidak menyadari (red: hanya melihat kader mereka yang fanatic) atau mereka cuma menghibur diri. realitas yang ada electabilitas PKS turun drastis, PKS lupa dengan simpatisan di luar sana yang terus mendukung mereka walau tidak terdengar mulai berbondong2 tuk menjauh.
PKS akan terkikis di pemilu 2014 jika terus mempertahankan arogan mereka

Dari sedikit ringkasan di atas mudah2han fatinistic bisa mengambil pelajaran
1. kita cinta kepada Fatin tapi jangan membabi buta kritik yang membangun harus terus kita berikan tuk menggapai cita2 awal kita terhadap fatin
2. sadarilah penggemar fatin bukan fatinistic belaka ada banyak orang di luar sana yang suka sama fatin sebab jenuh dengan hiburan sekarang
3. tanggapi hater dan para pengcounter dengan santun tuk merangakul mereka, di zaman sekarang kita bisa melihat sosok Jokowi gimana beliau menghadapi orang2 yang berusaha menjelekkan beliau
4. memang bersikap terbuka dan menerima itu sulit tapi justru itulah yang membuat kita besar

semoga ini bermanfaat di bulan romadho,..masa bodoh di bilang hater kita hanya menyampaikan walaupun itu pahit

#foya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline