Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Orang-orang yang Mengintimidasi dengan Kekuasaannya

Diperbarui: 8 Desember 2022   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Foto: SHUTTERSTOCK/Ph.bySian dipublikasikan kompas.com

Aku dan kamu adalah manusia. Tempat salah dan lupa. Melakukan hal yang kadang di luar batas. Yang mungkin tak pernah terpikirkan sebelumnya. Hal di luar batas yang datang begitu saja.

Kuasa. Kuasa seperti memberi kekuatan bagi kita atau sebagian kita untuk mengatakan bahwa kuasaku bisa mengalahkanmu. Kuasaku bisa menenggelamkanmu.

Dulu ada seorang penjaga tempat dagangan. Begitu ada orang antre tak tertib, dia lantang berteriak. "Di sini saya yang berkuasa!" katanya.

Tentu tak semua penjaga seperti. Tentu ada cerita di balik mengapa dia lantang menekankan bahwa dia berkuasa.

Dulu ada teman yang berbicara. "Aku senior, maka yang junior itu tinggal aku perintah," begitu katanya.

Tak semua senior seperti itu. Si senior yang ingin menunjukkan kuasanya itu, juga punya cerita di baliknya kenapa dia seperti itu. Mungkin sejarah kehidupannya telah membentuk sketsa bahwa kuasa menjadi senior adalah keharusan.

Aku? Sama saja. Geliat kuasa pernah tiba-tiba menyeruak di diriku. Menjadi api kebanggaan yang bergoyang seperti mahkota di kepala.

Kuasa itu bukan hanya soal harta dan jabatan. Kuasa itu juga bisa sebentuk kepandaian. Kepandaian dijadikan kuasa untuk menelanjangi yang lain, yang tak seberapa ilmunya.

Kuasa itu bisa sebentuk kebaikan yang berisi bara. Kebaikan untuk mengatakan bahwa selain diri ini, adalah ketidakbaikan, kelaliman.

Lalu apa?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline