Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Sang Manajer

Diperbarui: 31 Juli 2021   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Foto: streamuk dipublikasikan kompas.com

Aku harus melakukan ini. Aku harus meniatkannya. Dosa? Sudahlah aku redam dan tak mau memikirkannya. Aku melakukan semuanya juga untuk puluhan orang di tim.

***
Semua orang di kabupaten sorak sorai. Selangkah lagi, Star FC akan melenggang ke kasta tertinggi. Riuh rendah di kota tak keruan, tak bisa dibendung.

Kami tinggal main dua kali kandang tandang, kemudian jika menang, kami ke kasta tertinggi sepak bola nasional. Aku melihat jalan itu tinggal sejengkal lagi. Apalagi, kami diisi para pemain petarung.

Di tengah bahagia di kota, mungkin tinggal aku yang pusing tujuh keliling. Uangku sudah menipis untuk membiayai Star FC. Usahaku memang sangat lancar. Tapi nyaris semua pendapatan aku alirkan ke Star FC.

Kacau!

Aku tak mau mempertaruhkan nasib karyawanku untuk kepentingan Star FC. Aku tak mau mempertaruhkan anak-anakku untuk Star FC.

Aku harus cari uang untuk membiayai Star FC. Sialnya, para pengurus Star FC itu mirip maling ayam yang bersembunyi. Sebanyak 90 persen menghilang, menyisakan aku dan dua staf. Dua staf ini yang tak punya pendapatan selain dari Star FC.

Aku meniatkan diri menyambangi bupati. Menurutku, bupatiku ini mau diajak ngobrol, terbuka, seperti teman. Aku dijamu di ruang kerjanya.

"Pak tolonglah kami," kataku tanpa ba bi bu. Aku sudah merasa bupati adalah bapak kami. Aku menghela napas setelahnya, lalu menyeruput kopi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline