Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Hadist Tidurnya Orang Puasa adalah Ibadah, Saya Mikir sebagai Awam Saja

Diperbarui: 28 April 2021   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. PEXELS/ANDREA PIACQUADIO dipublikasikan Kompas.com

Salah satu hadist yang sering muncul saat puasa adalah tidurnya orang puasa merupakan ibadah. Saya bukan ahli tafsir hadist, saya hanya ingin memahami dari sudut pandang logika awam.

Jadi, ada hadist yang diriwayatkan Baihaqi yang menjelaskan, tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do'anya adalah do'a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.

Setahu saya, ada yang bilang hadist itu lemah, tapi ada yang tidak menyinggung bahwa hadist itu lemah. Nah, saya tak mau masuk ke perdebatan yang saya tak paham. Saya pakai logika awam saja.

Kalau orang puasa tidur adalah ibadah dan dapat pahala, ya berarti begitu. Artinya orang tidur kala puasa dapat pahala. Tapi saya ingin menganalogikan dengan hal lain.

Misalnya bercampurnya suami istri di luar Ramadan juga hal baik. Nah, hal baik itu tak elok dilakukan selama seharian penuh selama sebulan. Sebab, kalau begitu, akan meninggalkan kewajiban lainnya.

Kalau tiap hari selama sebulan bercampur suami istri dari pagi sampai sore, lalu bagaimana dengan mencari nafkah, salat, bersih-bersih, makan, dan lainnya. Artinya adakalanya perbuatan baik pun tak elok berlebihan karena akan mengganggu kehidupan. Walaupun ada juga perbuatan baik yang bisa dilakukan sesering mungkin, misalnya zikir.

Analogi lain yang mirip dengan tidurnya orang puasa adalah makan itu baik untuk kebutuhan tubuh. Tapi menjadi tak bagus kalau tiap hari dalam sebulan hanya makan saja. Nonton TV makan, jalan-jalan makan, kerja makan, teman dimakan hahaha.

Nah, dari itu, awam saya mengatakan, tidurnya orang puasa berpahala. Tapi ya jangan tidur terus. Kalau diniati tidur terus berarti juga meniatkan diri untuk tidak salat, untuk tidak kerja, untuk tidak beraktivitas lain.

Tidur ya sewajarnya. Jika sudah bangun  maka lakukan aktivitas bermanfaat lain di Ramadan. Kan ngga lucu juga ketika ditanya apa kegiatanmu selama Ramadan, jawabannya hanya "tidur".

Kalau orang lain produktif di masa Ramadan, kenapa sebagian kita misalnya, hanya tidur saja? Orang sudah membangun peradaban, memanusiakan manusia, berbuat baik yang berwarna, tapi sebagian kita misalnya, hanya tidur saja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline