Lihat ke Halaman Asli

Ilham Mustafa

Seorang Pembelajar biasa, yang ingin selalu belajar.

Menyoal Jurnalisme Siber

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1331951504237860068

Menulis tentang jurnalis serasa kembali ke dunia kampus. Karena kampus merupakan sarana bagi saya untuk melakukan aktifitas jurnalistik. Ketika berdikusi sering saya bertanya "apa itu jurnalistik" jawabannya serasa ambigu. Karena memang jurnalistik adalah ilmu lapangan, jadi wajar saja pengertiannya berbeda-beda. Di sini saya tidak akan mengulas tentang jurnalistik. Yang ingin saya bahas yaitu Jurnalisme Siber. Pelatihan ini diangkat oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suara Kampus IAIN IB yang merupakan  Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut (PJTL) se-Sumatera. Acara dilaksanakan selama lima hari (2/3-7/3) di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Sawahlunto. 1. Tentang bahasa, Jurnalisme Cyber atau Jurnalisme Siber??? Ini masih mengganjal di lidah, meskipun dewan pers akhirnya membuat jurnalisme siber, tetapi agak lucu juga rasanya. Karena mau diambil dari mana 'siber' ini. Kalau dalam bahasa arab, ini mustaq atau jamid? hehe... Kalau Cyber terkesan kebarat-baratan. Menurut saya mana yang enjoy aja. siber atau cyber terserahlah yang penting hasil tulisannya bermutu. 2. Mutu Tulisan Jurnalisme Siber Gimana??? Saya melihat berbagai media mainstream atau web yang memang menyediakan informasi dari portal masing-masing. Ketika saya membuka situs, ada kesan tulisan itu terkesan terburu-buru. Informasi cendrung salah, karena berita dibuat asal jadi yang penting cepat naik. Itu kebanyakan media mainstream di Indonesia. Ketika Pelatihan Jurnalistik tingkat lanjut, saya yang bukan peserta ikut-ikutan bertanya. hehe.. Karena memang pada waktu itu seminar, jadi saya memberanikan diri bertanya, setelah minta izin sama pemimpin umum dan moderator akhiranya diberi kesempatan juga. Kalau tidak diberi kesempatan, saya yang agak risih. :::) Saya bertanya ke Bung Nezar Patria (VIVANews.com), tentang media online hari ini. Saya mengatakan, saya lebih menyenangi forum/blog seperti kompasiana, kaskus dan lain-lain. Karena di Forum berita cendrung objektif dan bebas, data meskipun tidak akurat, tetapi bisa menjadi acuan juga. Jadi saya menagatakan, "saya lebih suka forum/blog dari media mainstream. Alasan saya, karena beritanya kadang kala tidak bagus, tidak akurat dan tergesa-gesa. Bung Nezar mengatakan "Ini kelemahan media sekarang, karena memang media seperti itu. Wajar saja kalau saudara Mustafa menyukai media seperti kompasiana. Karena lebih banyak informasinya. Tetapi ia mengarahkan, untuk tulisan di media online, kalau ingin dibaca melalu jejaring sosial. Misalnya di media online ada disediakan tempat share baik itu facebook, twitter dan lain sebagainya" "ini bertujuan, untuk mengajak teman mebaca tulisa yang kita baca. Jadi pembaca berhak menilai apa saja dari media itu" Lebih kurang itu yang dapat saya tangkap dari penjelasan Bung nezar. Mengenai mutu media online, saya masih agak ragu-ragu saja. Bagi yang berdomisili di daerah lebih menyukai media cetak. Seperti koran. Karena koran bisa di pegang, dilihat. Jadi media online harus bersaing dan berjuang lagi. Meskipun sudah ada media online yang bagus. Saya sebetulnya, tidak terlalu mengetahui apa itu jurnalisme siber. Karena tidak mengikuti pelatihan, dan kurang intens menjalani aktivitas jurnalistik di tahun ini.Untuk itu saya mohon kritik dan saran tentang tulisan ini. Terima kasih




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline