Lihat ke Halaman Asli

Mengontrol Emosi Anak dengan Self Awareness

Diperbarui: 6 April 2020   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

mentalfloss.com

Self Awareness merupakan kompetensi yang mencakup tentang kemampuan untuk mengenali secara akurat emosi, pikiran, dan nilai seseorang dan bagaimana mereka memengaruhi perilaku. Kesadaran diri juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi di mana seseorang dapat menyadari kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya dengan kepercayaan diri yang kuat dan perasaan optimis yang tertanam dalam jiwanya.

Kepercayaan diri yang kuat terdapat dalam 5 kompetensi inti. Pertama yaitu identifikasi emosi, artinya kita harus mampu mengetahui emosi apa yang sedang dialami. Emosi sendiri merupakan suatu reaksi terhadap peristiwa maupun sikap seseorang. Pada dasarnya manusia memiliki 3 emosi dasar yaitu marah, bahagia dan rasa takut, hal itu kemudian menjadi acuan untuk identifikasi awal emosi yang sedang dialami yang kemudian dapat dikembangkan lebih luas lagi. Misalnya seseorang marah karena adanya campuran emosi dari ketakutan yang merenggut kebahagiaannya.

Kemudian yang kedua adalah akurasi presepsi tentang diri, yaitu analisis yang tepat mengenai emosi apa yang sedang dialami. Karena awalnya tadi sudah dapat mengidentifikasi emosi maka hal paling tepat yang dilakukan selanjutnya adalah evaluasi, apakah emosi yang dialami sudah sesuai dengan peristiwa atau sesuatu yang sedang dihadapi. 

Ketiga yaitu mengenali kompetensi diri. Kompetensi diri ini sendiri pasti dimiliki oleh setiap individu, dan pastinya memiliki keberagaman sehingga kompetensi yang dimiliki tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Mengenali kompetensi diri ini bertujuan untuk membantu kita untuk memiliki berbagai kemampuan yang baik dalam berbagai hal, termasuk untuk mengatasi berbagai peristiwa dan kendala yang dihadapi.

Berikutnya yang keempat adalah kepercayaan diri, merupakan sikap positif yang dimiliki oleh seorang individu dalam memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap dirinya sendiri maupun lingkungan atau situasi yang sedang dihadapinya. Rasa percaya diri yang tinggi dapat membuat seorang anak lebih mampu untuk mengeksplor kemampuan apa saja yang dimiliki. Selain itu, juga dapat membuatnya mudah dalam bergaul dengan orang-orang baru. Kemudian yang terakhir adalah efikasi diri, merupakan suatu kepercayaan diri individu mengenai kemampuannya untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan menerapkan suatu tindakan untuk mencapai kemampuan tertentu.

Setelah mengetahui 5 kompetensi inti tadi, dapat disimpulkan bahwa kesadaran diri merupakan kunci dari pengendalian emosi seseorang. Kita akan mampu menyadari mengapa emosi itu muncul dan dapat kita kontrol sedemikian rupa sehingga tidak sampai menjadi emosi yang negatif. Kesadaran diri seorang anak akan terlihat ketika ia mampu untuk merespon emosi secara positif, ia mampu untuk menempatkan emosi sesuai dengan lingkungan atau peristiwa yang sedang dialaminya.

Kesadaran diri anak ini dapat di identifikasi oleh orangtua atau gurunya. Bagaimana caranya? dengan cara melihat karakteristik anak dalam kehidupan sehari-hari apakah anak mampu untuk mengendalikan emosinya yang berarti anak memiliki kemampuan kesadaran diri, atau sebaliknya anak kesulitan untuk mengendalikan emosinya yang berarti anak belum memiliki kesadaran atas dirinya. Anak harusnya sudah mampu membentuk kesadaran dirinya ketika ia masih bayi melalui emosi dasar yang dimiliki manusia. Kelanjutan dari kesadaran diri yang lebih kompleks dapat diberikan orangtua atau guru melalui stimulus-stimulus yang tepat sehingga mudah diterima dan diterapkan oleh anak.

Sebagai orangtua atau guru dapat mempraktikkan bagaimana anak-anak dapat menumbuhkan kesadaran diri mereka, dapat dengan cerita yang menarik atau bisa dengan permainan dan kemudian memasukkan saran yang mengajarkan anak untuk menyadari diri sendiri. Apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Karena alasan ini, ajarkan anak-anak kita ke tempat di mana mereka harus bertindak. Menyadari bahwa kesadaran diri sangat penting dimiliki sebelum berinteraksi dengan orang lain. Kesadaran diri ini perlu diperhatikan dan diarahkan dengan baik sedini mungkin sebab ketika seorang anak telah mencapai usia dewasa, semakin sulit untuk mengubah karakternya karena itu normal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline