Lihat ke Halaman Asli

Ikrom Zain

TERVERIFIKASI

Content writer - Teacher

Belajar Menghayati Aktivitas Tanpa Penilaian Melalui Mindfulness

Diperbarui: 9 Oktober 2020   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: mindful.org)

Sejak beberapa tahun terkahir, saya mulai menyadari bahwa banyak sekali kegiatan yang tidak saya sadari bahwa saya melakukannya. Entah menggosok gigi, mandi, berjalan, dan yang paling sering adalah makan. 

Saya tak menyadari -- lebih tepatnya tidak berkonsentrasi -- dalam melakukan kegiatan tersebut. Alasannya, saya masih terpikir hal-hal lain di luar kegiatan itu. Mulai dari membalas email, melanjutkan, tulisan, dan lain sebagainya.

Walau terlihat sepele dan terasa tidak begitu berefek, nyatanya kebiasaan ini berdampak buruk bagi kesehatan saya. Semisal ketika makan, saya tidak berkonsentrasi mengunyah secara sempurna yakni 30 kali dalam satu kali kunyahan agar makanan bisa tercerna dengan baik.

Atau, ketika saya berjalan, seringkali saya tak memerhatikan dengan seksama jalan di depan saya. 

Kadangkala, ketika saya sedang enaknya berjalan dan memikirkan hal lain yang akan syaa kerjakan, tiba-tiba saya terantuk batu atau benda lain. Yang paling sering terjadi adalah ketika saya cuci muka dan memikirkan hal lain, eh saya lupa meletakkan kacamata saya.

Kejadian ini membukitkan bahwa dalam melakukan suatu kegiatan, kita seringkali tidak bisa berkonsentrasi. Lebih tepatnya menghayati kegiatan yang kita lakukan. Oh saya saya sedang makan. Saya sedang berjalan. Saya sedang mencuci muka.

Padahal, jika kita amati dengan seksama, ada sekali banyak kenikmatan sederhana yang kita dapatkan dalam kegiatan kecil semacam itu. Semisal saat makan, rasa enak dari makanan yang kita kunyah sebenarnya bisa kita nikmati.

Ketika kita sedang berjalan, ada banyak hal dan pemandangan yang membuat hati kita menjadi tentram yang tak didapatkan di rumah. Bahkan, saat kita mencuci muka, ada kesegaran yang kita rasakan yang mengenai wajah kita. Sayangnya, lantaran kita terlalu fokus pada pikiran lain, maka kita merasakan segala kegiatan tersebut biasa-biasa saja.

Untuk itulah, sejak saat ini, saya mulai belajar untuk melakukan praktik mindfulness. Saya mengetahui kegiatan ini dari Mas Adjie Santosoputro yang dikenal sebagai emotional healer. 

Mindfulness sendiri berarti memusatkan perhatian sedemikian rupa, menghayati apa yang sedang Anda lakukan, tanpa melakukan penilaian.

Artinya, kita benar-benar sadar melakukan suatu kegiatan tanpa ada banyak pikiran dan penilaija lain tentang sesuatu. Kita hayati dengan seksama kehadiran kita dalam suatu kegiatan tersebut sehingga ketika kita melakukan hal lain yang akan kita pikirkan, maka kita akan lebih bisa berkonsentrasi dan memiliki hasil maksimal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline