Melakukan traveling atau jalan-jalan merupakan salah satu hal yang menyenangkan bagi sebagian besar orang. Setidaknya dalam satu tahun minimal melakukan traveling sebanyak dua kali. Bagi saya traveling merupakan salah satu cara menikmati hidup sekaligus membuka wawasan lebih luas. Saya pun punya cara tersendiri untuk traveling. Saya lebih menyukai yang namanya solo traveling alias bepergian seorang diri.
Dalam hal bersolo traveling, saya tidak harus menetapkan tujuan secara detail, menuruti dorongan kata hati saja, walau kadang tanpa persiapan yang matang. Bekal saya hanya gambaran umum tentang kota atau tempat yang bakal saya tuju atau kunjungin, dan beberapa perlengkapan atau peralatan elektronik yang memang saya anggap penting dalam menunjang kegiatan traveling. Selebihnya ya mengikuti saja arah kaki berjalan, he,he,he!
Saya menyadari keputusan saya bersolo traveling tergolong berani dan sedikit beresiko. Namun itu justru saya nilai sebagai tantangan yang harus dihadapi. Solo traveling bagi saya dapat melatih kemandirian, menyesuaikan kebutuhan, mengambil atau menentukan keputusan sendiri, dan mengenali batas kemampuan diri sendiri. Oleh sebab itu solo traveling telah menjadi kebiasaan yang sebisa mungkin saya lakukan kala waktu yang dimiliki kian terbatas.
Salah satu solo traveling mengesankan yang pernah saya lakukan yakni memberanikan diri mengunjungi Medan dan Jakarta, pusatnya Sumatera dan Java. Berbekal uang, beberapa peralatan elektronik dan informasi seadanya. Sesampai di lokasi destinasi, baru saya menggali banyak informasi, interaksi dengan lingkungan sekitar seperti dengan sopir angkutan, penjual makanan, pedagang warung hingga pembersih jalan. Semuanya berani saya lakukan untuk mengenal ibu kota dan segala yang dimilikinya. Karena di Medan dan Jakarta ada banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi, seperti wisata religius, budaya, kuliner dan belanja.
Solo traveling ke Medan dan Jakarta pun jadi lebih mudah dan asik, dengan bawaan bekal yang cukup terutama alat-alat elektronik yang ada. Misalnya seperti melakukan kunjungan destinasi wisata di Medan dan Jakarta, kita tentu butuh smartphone/gadget ataupun kamera digital/kamera pocket untuk mengambil gambar/foto, mendokumentasikan moment sebagai kenang-kenangan ataupun merekam aktifitas kita saat travel dengan fitur Action Cam yang ada di kamera digital.
Kamera yang saya gunakan saat travel terutama yang Canon digital still camera silver-IXUS 175/SL adalah produk elektronik yang terdapat di website Electronic City yang merupakan kamera berjenis saku alias pocket camera. Jadi, kamera ini sangat mudah dibawa kemana-mana seperti saat traveling gitu. Kamera ini berukuran 95.2 x 54.3 x 22.1 mm, dilengkapi dengan layar berukuran 2.7 inch, sensor beresolusi 20 MP, processor DIGIC 4+, lensa Wide-Angle, dan bisa melakukan 8x Optical Zoom serta mampu merekam video dengan resolusi FullHD. Selain itu, kamera ini juga punya fitur untuk memberikan efek dan filter agar foto dan video yang dihasilkan terlihat lebih jernih dan keren. Sudah sangat cukup untuk foto pemandangan atau selfie saat traveling.
Kemudian untuk berkomunikasi saat travel. Dengan membawa smartphone saya dapat menghubungi keluarga dan teman-teman untuk sekedar menanyakan dan memberi kabar, baik melakukan pangilan bahkan mengirim pesan singkat (SMS) ke mereka. Kan asik!
Yang harus diingat, jangan terlalu banyak membawa gadget dan kamera, cukup satu dua saja. Karena membawa beberapa gadget dan kamera tentu akan membuat kerepotan yang justru akan merusak suasana liburan.
Setelah itu saya juga bisa meng-upload foto traveling dan menyebarkan di media sosial seperti blog, twitter, facebook, instagram dan lainnya yang tentunya butuh internet yang cepat dengan bantuan Andromax. Kombinasi gadget dan andromax membuat saya masih dapat browsing, chatting, video call dengan internet cepat mencapai 300 Mbps dan tetap terhubung dengan akun sosial media dan email, di kota-kota yang sudah terkafer teknologi 4 G LTE seperti Medan dan Jakarta.
Saat mengunggah file video traveling saya, ternyata hanya membutuhkan waktu kurang dari satu menit. Padahal, kapasitas videonya cukup besar. Alhasil video terkirim mulus meski saya kirim via akun email gratisan seperti yahoomail maupun googlemail. Selain itu, perangkat internet semacam Andromax juga dibutuhkan ketika kita membutuhkan informasi mengenai sebuah destinasi wisata, baik tempat, harga tiket, kondisi objek wisata serta hal-hal yang menarik dari obyek wisata yang kita kunjungi. Tentunya, tak perlu membawa buku peta karena kita sudah bisa melihat lokasi menggunakan Google Maps di gadget.
Sungguh terasa mengagumkan solo traveling saya di temani Andromax. Akses data informasi soal lokasi wisata di seputaran Kota Medan dan Jakarta dalam sekejap muncul di layar. Bahkan saat saya mengklik video di Youtube untuk menonton referensi kuliner Kota Medan dan Jakarta, tanpa buffering sama sekali. Dan di atas kendaraan Betor (Becak Motor) khas Medan, saya masih bisa menonton video atau film di youtube.