Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Puisi | Perjalanan Malam

Diperbarui: 3 April 2019   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pixabay.com

Denting sunyi di malam yang dingin

Masih menancapkan gigil pada kesendirianmu

Kau sembunyikan air mata

Dari berbagai peristiwa yang tak henti membuatmu berduka

Saat para penopang meninggalkanmu

Sendiri mengarungi masa kesedihan

Dingin menyerbak

Makhluk terlena kantuk

Utusan datang

Allah menghiburmu

Saat sang utusan datang dengan tunggangan

Membawamu membelah malam

Dalam perjalanan suci yang indahnya tak terbayangkan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline