Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II periode 30 Juni - 12 Agustus 2021 dengan mengusung tema "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata".
Ike Ratna Handayani, mahasiswa jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro dengan dosen pembimbing Dr. Ir. Sutarno, M.S melaksanakan kegiatan KKN di Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Program KKN yang dilaksanakan oleh Ike adalah "Penyuluhan 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun serta Edukasi Pembuatan Sabun Cuci Tangan Ekstrak Kulit Jeruk Nipis" dan Pelatihan Pengolahan Limbah Cangkang Telur Ayam menjadi Pupuk Organik Cair".
Penyuluhan 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun serta Edukasi Pembuatan Sabun Cuci Tangan Ekstrak Kulit Jeruk Nipis
Program tersebut dibuat dengan landasan untuk pencegahan COVID-19. Program ini bertujuan untuk mengedukasi warga bagaimana cara membuat sabun cuci tangan dari kulit jeruk nipis serta mencegah penyebaran COVID-19 dengan melakukan sosialisasi pentingnya 6 langkah cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
Semakin hari jumlah kasus COVID-19 yang ada di Indonesia terus bertambah. Berdasarkan data dari JHU CSSE COVID-19 per 15 Juli 2021, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia sebanyak 2,76 juta. Pandemi COVID-19 menuntut masyarakat untuk dapat beradaptasi pada kebiasaan baru yang lebih sehat, lebih bersih dengan sering cuci tangan pakai sabun sebagai salah satu tindakan pencegahan penularan COVID-19. Cuci tangan yang tidak sesuai dengan pedoman dapat mengakibatkan kuman dan bakteri di tangan tidak dapat mati secara maksimal. Oleh karena itu, Ike melakukan program edukasi kepada warga RT 06 RW 02 Kelurahan Jangli mengenai pembuatan sabun cuci tangan ekstrak kulit jeruk nipis kemudian membagikan produk sabun cuci tangan ekstrak kulit jeruk nipis ke warga dan anak-anak kecil, serta sosialisasi 6 langkah cuci tangan pakai sabun menurut WHO. Program edukasi dilakukan pada Kamis, 15 Juli 2021 oleh Ike di rumah Ibu RT 06 RW 02 dengan melibatkan Ibu RT sendiri dan salah seorang warga ibu PKK karena mengingat adanya PPKM sebagai upaya kebijakan Pemerintah Indonesia untuk menangani pandemi COVID-19.
Ike mengedukasi warga RT 06 RW 02 Kelurahan Jangli terkait cara pembuatan sabun cuci tangan dari kulit jeruk nipis, sosialisasi 6 langkah cuci tangan pakai sabun dengan benar, serta 5 waktu penting untuk CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun). Alat yang dibutuhkan dalam pembuatan sabun cuci tangan ekstrak kulit jeruk nipis yaitu panci, wadah, pengaduk, dan botol plastik. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu kulit jeruk nipis, air cucian beras, texapone, soda ash, garam, bibit parfum, dan pewarna makanan. Bahan-bahan tersebut cukup mudah untuk didapatkan, masyarakat bisa membeli langsung ke toko-toko kimia ataupun secara online melalui Shopee. Kulit jeruk nipis sendiri mengandung senyawa aktif tinggi yang berfungsi sebagai antioksidan seperti limonoid yang dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri berjenis Streptococcus.
Selain itu, Ike juga membagikan link video tutorial pembuatan sabun cuci tangan ekstrak kulit jeruk nipis untuk memudahkan pemahaman warga. Ike membuat video tutorial pembuatan sabun cuci tangan ekstrak kuit jeruk nipis karena mengingat adanya pembatasan kegiatan untuk mengumpulkan massa banyak sehingga tidak bisa demonstrasi pembuatan sabun secara langsung dihadapan warga, namun link video tutorial bisa dishare ke grup WhatsApp ibu PKK Kelurahan Jangli sehingga warga bisa menonton video tutorial kapan saja. Dalam video tutorial tersebut dijelaskan bagaimana proses pembuatan sabun cuci tangan ekstrak kulit jeruk nipis, manfaat dari kandungan kulit jeruk nipis yang bagus untuk pembuatan sabun cuci tangan, serta fungsi setiap bahan yang ditambahkan dalam pembuatan sabun yang dikemas dengan semenarik mungkin.
Pelatihan Pengolahan Limbah Cangkang Telur Ayam menjadi Pupuk Organik Cair