Lihat ke Halaman Asli

Idris setiawan

Sang Pencinta Keheningan

Selamat Ulang Tahun Purnama

Diperbarui: 16 Februari 2020   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

facebook/parlin harmonangan

Lirih nyanyian suara hati, menantikan hujan di kegersangan jiwa. Menatap asa dan sebuah harapan dari kebahagian, kau yang kini, ku tinggalkan. Cerita kita sudah berlalu, kini hilang bagaikan debu.

Terkadang harus ada pengorbanan, yang tak harus di jelaskan. Sebab cinta itu sederhana? Tak harus memiliki, cukup melihat, atau mendengar yang kita cintai bahagia. Itu juga temasuk cinta menurutku. 

Hari-hariku sedikit berubah disaat kepergianmu. Entah kenapa? Mungkinkah aku menyesal, atau karena belum bisa sepenuhnya melepaskanmu. Tapi yasudahlah, jangan menceritakan tentang rasaku. Sebab tak akan selesai bila ku jabarkan satu persatu.

Kini aku ingin menceritakanmu, sosok wanita terbaik, sosok wanita tangguh, sosok wanita shaliha, dan sosok wanita yang sempurna. Mungkin ada yang menganggapku bodoh? Tapi, banyak hal yang tak harus ku berikan penjelasan. Sebab cintaku juga memerlukan pengorbanan. 

"Assalammuallahikum mas?"(tanya purnama lewat telepon)

"Wa'alahikum salam dek."

"Lagi apa, mas?"(tanya purnama)

"Lagi santay sambil ngopi. Hmm... adek sendiri lagi apa?"

"Lagi rebahan di kamar, baru sudah sholat isya mas. Hmm! Mas sudah sholat?"

"Sudah dek. Tadi sesudah makan mamas sholat."

"Syukurlah. Ini baru calon imam adek. Hehe"(sembari tertawa)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline