Lihat ke Halaman Asli

Ibrahim Rabbani

Universitas Negeri Jakarta

Paradigma Sosiologi

Diperbarui: 2 September 2022   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PARADIGMA SOSIOLOGI

Dalam tulisan saya kali ini, saya akan membahas mengenai paradigma sosiologi. Sebenarnya apasih yang dimaksud dengan paradigma sosiologi? Mari kita bahas bersama lebih lanjut mengenai paradigma sosiologi ini. 

Paradigma sosiologi sudah bisa dipastikan sangat melekat dengan seorang sosiolog, ya, bagaimana tidak, untuk melihat sebuah fenomena pasti setiap individu akan menilai beragam. 

Benar sekali, dalam kata lain yang dimaksud dengan paradigma sosiologi adalah bagaimana seseorang memandang persoalan atau fenomena sosial yang sedang tejadi didalam masyarakat sosial dengan pandangan yang berbeda-beda, itu adalah jawaban singkat dari pertanyaan "apa yang dimaksud dengan paradigma sosiologi?".

Di sisi lain mengatakan bahwa, paradigma paradigma adalah seperangkat keyakinan keyakinan yang mendasari dan memandu tindakan-tindakan orang, baik tindakan sehari-hari maupun tindakan ilmiah. 

Jadi ini berkaitan dengan keyakinan, jika berkaitan dengan keyakinan, bisa saja paradigma si A bisa berbeda dengan paradigma si B. Meskipun dia menggunakan bentuk pengamatan yang sama. 

Maka dalam ilmu sosiologi dibutuhkan orang-orang yang memang mau mengerti, misalnya tentang perubahan sosial, disitu juga akan muncul bahwa, aktor dari sosiologi itu adalah manusia. karena kita didalam paradigma, dan paradigma itu tidak mesti sama dari satu individu ke individu yang lain, maka dibutuhkan juga satu pengertian. 

Maka akan  dikatakan bahwa orang yang mau belajar sosiologi itu orang yang mau mengerti. bukan hanya orang yang pintar. karena apa? Karena tindakan seseorang baik itu tindakan sehari-hari jika kita mau mengkaji secara ilmiah itu bisa tidak harus dipaksakan menjadi sama. karena semua itu pasti mempunyai paradigma yang beragam, dengan paradigma-paradigma yang berbeda ini bisa membuat perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri, karena setiap paradigma tidak selalu bernilai negatif, justru jika kita melihat sebuah fenomena sosial dengan paradigma yang beragam, hal ini menunjukan bahwa berkembangnya sebuah ilmu pengetahuan.

Misal, kita ambil satu contoh persoalan atau fenomena sosial didalam kehidupan kita sehari-hari dengan memakai paradigma sosiologi. Kita ambil fenomena "terjadinya konflik didalam keluarga", dalam persoalan atau fenomena sosial ini jika kita melihat fenomena sosial tersebut dengan memakai paradigma sosial pasti akan tercipta berbagai persepsi dari setiap penilaian individu itu sendiri. 

Misal ada seseorang yang menilai bahwa konflik yang terjadi pada keluarganya terjadi karena ketidak harmonisan antar anggota keluarganya. Ada juga yang berpendapat bahwa konflik yang terjadi didalam keluarga tersebut diakibatkan karena minimnya komunikasi yang erjadi pada keluarga tersebut, sehingga terjadi percekcokan anatar anggota keluarganya. Dan masih banyak lagi penilaian-penilaian yang yang beragam lainnya melihat persoalan atau fenomana sosial ini. Keberagaman cara pandang ini bisa kita sebut dengan paradigma sosiologi

Seperti yang kita ketahui bersama, istilah paradigma pertama kali dikemukakan dan diperkenalkan oleh fisikawan Amerika yang bernama Thomas Samuel Kuhn. Dimana Thomas Kuhn ini pada tahun 1962 merilis bukunya yang berjudul "The Structure of Scientific Revolution". Konsep yang membahas mengenai paradigma sosiologi ini kemudian dipopulerkan oleh Robert Friedrichs pada tahun 1970 melalui bukunya yang berjudul "Sosciology of Sosiology".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline