Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Cara Sederhana Saya Belajar Bahasa Indonesia

Diperbarui: 5 Oktober 2021   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi belajar bahasa Indonesia, sumber: Image Source via Boombastis

Sebagai seorang penulis -- lebih sempitnya pengarang -- pengetahuan akan bahasa Indonesia yang benar adalah hal mutlak yang harus saya pahami. Saya termasuk orang yang ketat mengamati bahasa, terutama saat menulis.

Saya tahu, lebih banyak waktu yang digunakan untuk berpikir ketika menghasilkan tulisan, berbeda jauh dengan lisan yang lebih sering spontan (wajar, jika bicara lebih sering salah dibanding menulis). 

Apalagi sengaja menulis artikel, pasti sengaja pula menyediakan waktu lebih. Saya tidak pernah sembarangan menulis artikel dari sisi bahasa.

Saya sudah pernah cerita dalam tulisan sebelumnya, bahwa setiap kali menulis, minimal selalu ada KBBI daring (kamus wajib penulis) di samping saya. Saya amati setiap kata yang hendak ditulis, sudah cocok belum dengan kaidah.

Saya tidak tahu, siapa yang membaca tulisan saya. Saya juga tidak tahu, apakah mereka hendak meniru atau tidak. Barangkali potensi itu ada. Oleh sebab itu, saya berupaya menyajikan tulisan yang benar, minimal dari sisi pemilihan kata.

Kata baku

Kata yang sesuai kaidah disebut kata baku. Ini sudah dipelajari sejak wajib belajar sembilan tahun, terus digunakan dalam menulis laporan, atau setiap bacaan yang disajikan formal kepada pembaca.

Contohnya "apotek" dan "apotik". Mana yang baku? Tentu jawabannya "apotek". Hanya ada apoteker, tidak ada apotiker. Lain hal dengan "subjek" atau "subyek". Mana yang benar?

Lebih sering saya temukan penggunaan kata "subyek" daripada "subjek". Pembacaannya pun sering keminggris, "u" dibaca "a", menjadi "sabyek", padahal sebetulnya "subjek".

Hal-hal seperti itu yang saya tidak inginkan muncul dalam setiap tulisan saya. Saya menyadari kemampuan mengingat terbatas, oleh sebab itu setiap hari saya mencoba mengupayakan terus belajar satu demi satu kata lewat media sosial.

Belajar lewat media sosial

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline