Lihat ke Halaman Asli

Hoey Beng

Pembelajar

Kiat Menghadapi Inflasi ala Penjual Cakwe Medan

Diperbarui: 9 September 2022   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi cakwe. (Foto: Patricia Dulasi / shutterstock via kompas.com)

Hari masih gelap. Aleng sibuk menggoreng cakwe sejak pukul lima pagi di lapaknya. Tepatnya di pasar traditional Taman Palem Cengkareng.

Tangannya cekatan menarik cakwe agar sedikit memanjang sebelum dimasukan ke dalam wajan minyak goreng panas. Cakwe segera mengembang sempurna. 

Setelah berwarna agak kecoklatan, cakwe diangkat dan ditaruh ke wadah yang ada  kertas penyerap minyak. “ Saya selalu menjaga kepuasan pelanggan agar mereka tetap setia” ujar Aleng penjual cakwe Medan .

Kenaikan harga BBM bersubsidi membuat Aleng pusing karena akan memicu inflasi. Kenaikan tersebut menyebabkan daya beli masyarakat akan menurun. 

Mereka akan selektif dalam membelanjakan setiap rupiah. Masyarakat lebih memprioritaskan membeli kebutuhan pokok.

Banyak penjual seperti Aleng dalam posisi terjepit. Semua bahan baku melejit harganya. Mereka harus memilih antara menaikan harga jual atau mempertahankan harga jual.

Baca juga: Shrinkflation Penyebab Produk Favorit Anda Menyusut, Bagaimana Menghadapinya?

Lalu bagaimana kiat Aleng menghadapi kondisi sekarang ini?

Adonan cakwe. (Foto: Dok pribadi)

“Saya tetap menggunakan bahan baku yang terbaik walaupun harganya lebih mahal” ujar Aleng. “ Ini untuk menjaga agar cakwe mempunyai citarasa yang enak, renyah dan sehat.”

”Kualitas tepung terigu dan minyak goreng tidak bisa ditawar lagi,” tambah Aling, istri Aleng yang sedang  melayani pembeli.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline