Lihat ke Halaman Asli

samy phantom

keren , itu menulis

Kumbang, Serangga Jenius Spesialis Bencana

Diperbarui: 2 Februari 2021   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : politanikoe.ac.id

Sebagai negara yg luas potensi terjadinya bencana alam di suatu tempat cukup besar. Untungnya, adanya alat pencari dan penyelamat yang efisien. Adalah dari Tim Spectronics Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya yang telah berinovasi menciptakan I-Bot. Yakni robot pembantu yang berupa serangga untuk membantu tim penyelamat di area bencana.

Ketua Tim Michael Adrian menjelaskan, penemuan itu berasal dari banyaknya populasi serangga yang di negara tropis seperti di Indonesia.

 "Jika menggunakan anjing, akan memakan waktu sekitar sebulan, tetapi lain lagi serangga bisa langsung," ucapnya.

 "Serangga lebih mudah mendeteksi korban bencana. Alasannya dari segi ukuran serangga yang mungil sehingga mudah masuk ke bagian kecil yang sulit dijangkau, khususnya ketika banyak reruntuhan bangunan di lokasi bencana. Ada beberapa opsi, antaran serangga Kecoak dan ," Kumbang tambahnya.

Mulanya, serangga hidup tersebut dipasangi semacam chip, perangkat elektronik agar mudah bergerak sesuai kemampuannya. Serta tidak membutuhkan tenaga baterai jika dibandingkan memakai jasa robot.

"Meski demikian, agar dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, serangga wajib dipasangkan perangkat elektronik. Backpack kecil diletakkan di atas serangga. Melalui perangkat ini, kami mampu mendapatkan informasi tambahan lokasi kejadian," ungkapnya.

Pemanfaatan tenaga Bluetooth lebih diutamakan. Sehingga gerakan serangga lebih terkoneksi dan terkontrol meskipun tanpa kabel. Maka, dengan adanya Bluetooth dan perangkat Amplifier tambahan untuk memperkuat sinyal, serangga tersebut diharapkan dapat mendeteksi korban bencana-bencana. 

"Kami bisa memanfaatkan kemampuan membaui dan mendeteksi suhu serangga untuk mengetahui keberadaan manusia di lokasi bencana," terangnya.

Michael menambahkan. Tips lainnya adalah menggunakan mikrofon dan kamera berukuran sangat kecil yang terpasang pada perangkat. Jadi, operator bisa mengecek secara langsung sekaligus memberi petunjuk akurat.

"Akurasi penelitian yang sudah ada belumlah 100 persen. Jadilah untuk mendapatkan akurasi yang tinggi, dibutuhkan riset lebih panjang," tuturnya.

Mudah mudahan dengan adanya teknologi ini dapat meringankan tugas para regu penyelamat di medan bencana. Banyak jiwa yang mungkin bisa ditolong, lalu kita tahu bahwa korban masih bernyawa atau tidak. Melimpahnya sumber daya alam, semakin berkembangnya teknologi turut mendukung manusia dalam mencari inovasi-inovasi yang lebih menakjubkan. Tidak serta-merta melupakan kelestarian alam. Bukti bahwa negeri kita merupakan negeri yang memiliki peran besar untuk dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline