Lihat ke Halaman Asli

Ana

Perangkai kata

Titisan Malaikat

Diperbarui: 16 November 2020   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

TITISAN  MALAIKAT

Penulis : Ana.

_______

IBU menatap lurus ke depan sejak tadi. Ambulance berjalan dengan kecepatan tinggi. Membelah malam dingin, yang dipenuhi puing pertanyaan.

9 Desember ... itulah hari terakhir kami tak lagi memiliki seorang AYAH.

"Kita semua akan baik-baik saja." Di antara tetes air mata yang tertahan, Ibu mengubah setiap kesedihan menjadi semangat juang.

***

"Sebelum berangkat sekolah, bawa ini sekalian. Warung Tante Sofi sudah buka dari pagi," ucap Ibu sembari merapikan dagangan es lilin dalam sebuah box es.

"Ya, Bu," sahut kami berdua.

Aku dan kakakku termasuk anak yang beruntung karena dilahirkan oleh seorang wanita yang berkeperibadian kuat, pendiam, , sederhana, pintar dan sabar.

Beliau adalah seorang ibu yang konsisten dengan rencana dan tanggung jawabnya bagi masa depan kami. Tanpa banyak bicara yang terkesan menasehati, Ibu selalu mempraktekkan dengan tingkah laku keseharian. Apa yang harus kami lakukan dan apa yang tidak perlu kami kerjakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline