Mohon tunggu...
Ana
Ana Mohon Tunggu... Lainnya - Perangkai kata

Menemani anak salah satunya juga mengajarkan bersikap sebagai manusia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Titisan Malaikat

16 November 2020   16:36 Diperbarui: 16 November 2020   16:58 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TITISAN  MALAIKAT

Penulis : Ana.

_______

IBU menatap lurus ke depan sejak tadi. Ambulance berjalan dengan kecepatan tinggi. Membelah malam dingin, yang dipenuhi puing pertanyaan.

9 Desember ... itulah hari terakhir kami tak lagi memiliki seorang AYAH.

"Kita semua akan baik-baik saja." Di antara tetes air mata yang tertahan, Ibu mengubah setiap kesedihan menjadi semangat juang.

***

"Sebelum berangkat sekolah, bawa ini sekalian. Warung Tante Sofi sudah buka dari pagi," ucap Ibu sembari merapikan dagangan es lilin dalam sebuah box es.

"Ya, Bu," sahut kami berdua.

Aku dan kakakku termasuk anak yang beruntung karena dilahirkan oleh seorang wanita yang berkeperibadian kuat, pendiam, , sederhana, pintar dan sabar.

Beliau adalah seorang ibu yang konsisten dengan rencana dan tanggung jawabnya bagi masa depan kami. Tanpa banyak bicara yang terkesan menasehati, Ibu selalu mempraktekkan dengan tingkah laku keseharian. Apa yang harus kami lakukan dan apa yang tidak perlu kami kerjakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun