Profil Singkat: Hangatnya Angkringan Sri di Jantung Sleman
Di tengah hiruk pikuk Sleman, Yogyakarta, tepatnya di Jalan Wahid Hasyim No. 107, berdiri sebuah angkringan yang tak hanya menyajikan hidangan lezat, namun juga kisah perjuangan inspiratif: Angkringan Sri. Pemiliknya adalah Sri sendiri, sosok di balik hangatnya setiap sajian dan senyum ramah yang menyambut para pelanggan. Angkringan ini bukan sekadar tempat makan, tetapi merupakan wujud dari mimpi dan kerja keras sepasang suami istri asli Jogja yang memulai segalanya dari nol.
Perjuangan Memulai Usaha: Langkah Kecil Penuh Keyakinan
Januari 2009 menjadi penanda dimulainya perjalanan Angkringan Sri. Sri dan suami, dengan tekad bulat, memulai usaha ini secara mandiri. "Alhamdulillah, naik dari yang awalnya nasi 2 kg hingga menjadi 3 kg," tutur Sri dengan nada syukur. Awalnya, dagangan mereka memang tidak banyak. Perlahan tapi pasti, kabar tentang Angkringan Sri mulai menyebar dari mulut ke mulut. Cita rasa yang otentik, harga yang merakyat, dan suasana yang nyaman menjadi magnet bagi banyak orang. Yang tadinya mereka hanya menjual beberapa jenis gorengan dan nasi kucing, kini menu mereka semakin beragam. Sate-satean, aneka lauk pauk, minuman hangat dan dingin, semuanya kini tersedia, memenuhi selera para pelanggan. Ini bukan hanya tentang penambahan dagangan, tapi juga tentang adaptasi dan inovasi dalam merespons permintaan pasar.
Mereka membangun usaha ini selangkah demi langkah, dimulai dari membuat gerobak sendiri. Uniknya, keputusan untuk terjun ke dunia angkringan tidak datang begitu saja. Pasangan ini baru memutuskan untuk mendirikan angkringan di dekat rumah setelah dikaruniai dua orang anak. Momen tersebut menjadi pemicu bagi Sri untuk mengajak suami memulai usaha ini, demi masa depan keluarga.
Potret Penulis Saat Melakukan Wawancara(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Tantangan dan Ketekunan: Merangkul Setiap Proses
Tentu saja, perjalanan dalam membangun Angkringan, Sri tidak lepas dari banyaknya tantangan yang harus dihadapi. Namun, setiap kendala mereka hadapi dengan semangat juang dan keyakinan. Dari adaptasi jumlah nasi yang dimasak, penambahan variasi menu, hingga memastikan pelayanan yang prima di tengah keramaian, Sri dan suami membuktikan bahwa ketekunan adalah kunci. Mereka tidak hanya menjual makanan, tetapi juga menciptakan suasana nyaman dan akrab yang membuat pelanggan betah berlama-lama.
Tidak jarang, mereka harus bekerja hingga larut malam, bahkan dini hari. Namun, setiap keringat yang menetes adalah investasi untuk masa depan. Kerapuhan fisik terkadang ada, namun semangat mereka tak pernah padam. Ini adalah perjuangan nyata yang seringkali tersembunyi di balik kesuksesan sebuah UMKM.
Mengapa Membangun Angkringan: Lebih dari Sekadar Bisnis