Lihat ke Halaman Asli

Heru Tri Budi

pemerhati kesehatan jiwa dan keluarga

Bahagia Itu Dimulai dari Hati

Diperbarui: 15 April 2020   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akibat pandemi Covid 19 yang cukup lama, hari-hari belakangan ini ada banyak orang yang menjadi tidak bahagia karena banyak keinginan yang tidak bisa terpenuhi dan harus dibatasi. 

Akibatnya mulai banyak yang galau, stres, berkeluh kesah, jadi tukang kritik, menghakimi dan ada banyak ketegangan secara relasional. Tetapi sebagian orang lainnya justru menjadi lebih bahagia, keluarga semakin harmonis dan menjadi orang yang tetap produktif.

Mengapa ada dua akibat berbeda, padahal menghadapi masalah yang sama? Karena ada perbedaan sikap dalam menghadapinya.

Kebahagiaan itu hasil dari sikap yang benar dan positif dalam menanggapi suatu keadaan atau masalah. Kalau gara-gara covid 19 kita hanya melihat masalah dan ketidaknyamanan karena keinginan kita dibatasi atau tidak bisa terpenuhi maka kebahagiaan kita akan sirna. 

Namun situasi dan kondisi apapun, jika kita ikhlas menjalaninya dan tetap menjaga hati bersyukur atas apa yang masih bisa dimiliki/dinikmati maka kebahagiaan kita tetap bertahan dan bahkan kita akan menemukan kebahagiaan yang lebih besar karena menemukan hikmah kebaikan Allah di balik setiap kesulitan hidup yang kita alami.

Dua macam kebahagiaan

Ada orang yang mendasari kebahagiaannya dengan hal-hal lahiriah, kenyamanan dan kenikmatan jasmani, seperti makanan, penampilan, harta-benda, uang, seksualitas, dsb. 

Hal-hal tersebut memang bisa membuat orang 'merasa' bahagia, tetapi cepat pudar karena semuanya bersifat sementara dan sangat relatif, hanya menyentuh sisi jasmani dan emosi.

Tetapi, ada satu kebahagiaan yang lebih baik dari itu, bersifat spiritual dan lebih bisa diandalkan, yaitu: Kebahagiaan Batiniah. Dasar kebahagiaan batiniah adalah hubungan dan pengenalan pribadi dengan TUHAN dan mengalami pencerahan oleh kebenaran Ilahi. Ketika orang mengalami kebahagiaan batiniah, hal-hal yang lahiriah dirasakan tidak terlalu penting lagi.  

Maka tidak heran jika orang-orang yang telah mengalami kebahagiaan batiniah rela melepaskan harta benda dan meninggalkan kenikmatan secara jasmani.

Sosial Distancing /Physical Distancing /PSBB memaksa kita untuk melepaskan banyak hal yang kita sukai atau kita inginkan, dan ternyata hanya sedikit hal saja yang sebenarnya sungguh-sungguh kita butuhkan dalam hidup ini. Kematian, kesehatan dan bagaimana bisa terhindar dari paparan virus menjadi tema pembicaraan, memenuhi pikiran banyak orang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline