Lihat ke Halaman Asli

Pengakuan Ulama Besar Fiqh tentang Tasawwuf dan Ulama Sufi

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Imam Abu Hanifa (81-150 H./700-767 CE)

Imam Abu Hanifa (r) (85 H.-150 H) berkata, “Jika tidak
karena dua tahun, saya telah celaka. Karena dua tahun
saya bersama Sayyidina Ja’far as-Sadiq dan mendapatkan
ilmu spiritual yang membuat saya lebih mengetahui
jalan yang benar”.

Ad-Durr al-Mukhtar, vol 1. p. 43 bahwa Ibn ‘Abideen
said, “Abi Ali Dakkak, seorang sufi, dari Abul Qassim
an-Nasarabadi, dari ash-Shibli, dari Sariyy as-Saqati
dari Ma’ruf al-Karkhi, dari Dawad at-Ta’i, yang
mendapatkan ilmu lahir dan batin dari Imam Abu Hanifa
(r), yang mendukung jalan Sufi.” Imam berkata sebelum
meninggal: lawla sanatan lahalaka Nu’man, “Jika tidak
karena dua tahun, Nu’man (saya) telah celaka.” Itulah
dua tahun bersama Ja’far as-Sadiq

Imam Malik (94-179 H./716-795 CE)

Imam Malik (r): “man tassawaffa wa lam yatafaqah
faqad tazandaqa wa man tafaqaha wa lam yatsawwaf faqad
fasadat, wa man tafaqaha wa tassawafa faqad tahaqqaq.
(Barangsiapa mempelajari/mengamalkan tasauf tanpa fikh
maka dia telah zindik, dan barangsiapa mempelajari
fikh tanpa tasauf dia tersesat, dan siapa yang
mempelari tasauf dan fikh dia meraih kebenaran).”
(dalam buku ‘Ali al-Adawi dari keterangan Imam
Abil-Hassan, ulama fikh, vol. 2, p. 195

Imam Shafi’i (150-205 H./767-820 CE)

Imam Shafi’i: “Saya bersama orang sufi dan aku
menerima 3 ilmu:
1. mereka mengajariku bagaimana berbicara
2. mereka mengajariku bagaimana meperlakukan orang
dengan kasih dan hati lembut
3. mereka membimbingku ke dalam jalan tasawwuf
[Kashf al-Khafa and Muzid al-Albas, Imam 'Ajluni, vol.
1, p. 341.]

Imam Ahmad bin Hanbal (164-241 H./780-855 CE)

Imam Ahmad (r): “Ya walladee ‘alayka bi-jallassati
ha’ula’i as-Sufiyya. Fa innahum zaadu ‘alayna
bikathuratil ‘ilmi wal murqaba wal khashiyyata
waz-zuhda wa ‘uluwal himmat (Anakku jika kamu harus
duduk bersama orang-orang sufi, karena mereka adalah
mata air ilmu dan mereka tetap mengingat Allah dalam
hati mereka. Mereka orang-orang zuhud dan mereka
memiliki kekuatan spiritual yang tertinggi,” –Tanwir
al-Qulub, p. 405, Shaikh Amin al-Kurdi). Imam Ahmad
(r) tentang Sufi:”Aku tidak melihat orang yang lebih
baik dari mereka” ( Ghiza al-Albab, vol. 1, p. 120)

Imam al-Muhasibi (d. 243 H./857 CE)

Imam al-Muhasibi meriwayatkan dari Rasul, “Umatku akan
terpecah menjadi 73 golongan dan hanya satu yang akan
menjadi kelompok yang selamat” . Dan Allah yang lebih
mengetahui bahwa itu adalah Golongan orang tasawwuf.
Dia menjelaskan dengan mendalam dalam Kitab al-Wasiya
p. 27-32.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline