Lihat ke Halaman Asli

Heriyanto Rantelino

TERVERIFIKASI

Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

Praktek Rawan Korupsi Dalam Pengamatan Seorang Pemuda Asal Toraja

Diperbarui: 1 Desember 2015   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

           [caption caption="Aksi Mahasiswa Tolak Korupsi (dok:www.penaaksi.com)"][/caption]

 

           Selain gerakan perubahan dan asmara, isu korupsi adalah salah satu hal yang seksi untuk dibicarakan di kalangan pemuda.  Isu ini makin mencuat saat ada upaya kriminalisasi terhadap orang-orang yang  ingin menegakkan gerakan anti korupsi di  Indonesia dan juga saat ada upaya pelemahan institusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

            Saya pun tak luput mengambil bagian dalam pembicaraan hangat ini. Bersama dengan kawan-kawan muda lainnya, kami mendiskusikan praktek-praktek anti korupsi yang sering kami temukan. Di kesempatan kali ini, saya ingin mengutarakan beberapa praktek korupsi yang pernah saya jumpai.

 

Praktek Korupsi Yang Rawan Dalam Organisasi Kemahasiswaan

            Salah satu konsen saya dalam organisasi kemahasiswaan adalah menyasar pengurus kegiatan organisasi yang menangani keuangan mulai dari bendahara, koordinator dana dan koordinator kewirausahaan.

            Kinerja buruk atau baiknya pengurus tersebut bisa dilihat saat pertemuan laporan pertanggungjawaban pengurus di akhir periode kepanitiaan/kepengurusan. Sepanjang saya mengikuti pertemuan ini, yang mendapat sorotan paling tajam adalah bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran dana untuk mengadakan suatu kegiatan. Saat itulah para pengurus yang mengurusi keuangan ini pusing tujuh keliling karena beberapa bukti kuitansi yang dipertanyakan tersebut tercecer entah kemana. Jika dianalisa sebenarnya harga yang dicantumkan rasional namun ada baiknya jika ada buktinya. Jika bukti tersebut hilang, bisa saja menimbulkan spekulasi negatif di kalangan peserta pertemuan.

            Oleh karena itu untuk menghindari pandangan negatif pengelolaan keuangan dalam suatu organisasi mahasiswa, para pengurus yang menangani bidang keuangan  tidak hanya cukup memiliki kemampuan analisasa hitung-hitungan yang baik tapi juga memiliki kemampuan pengarsipan terutama bukti-bukti transaksi penerimaan dan pengeluaran sekecil apapun itu.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline