Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Deru Debu dan Kecupan Mentari

Diperbarui: 16 Maret 2023   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : pacaremasarif@pinterest.com

Deru Debu dan Kecupan Mentari

Alas kakiku beradu
mencium aspal beraroma debu
hilir mudik kendaraan
lalu lalang di bola mataku
seperti menyeru
"Hi... Apa lagi yang kau tunggu"

Aku seakan terpaku
hanya ekor mata seperti tengah
mencari-cari sesuatu
sesosok tubuh dekil
bertameng gitar yang raib
di belantara kota riuh rimba

Di antara bayang jumawa serta
di wajah kota dipenuhi sesumbar
tiba-tiba pijar bola mataku
sontak redup dan kuyup
apakah ia telah digaruk
tak pernah kujumpai dan

Kudengar lagi lengkingnya
di panggung trotoar
kutepis pikiran buruk
sementara tanya masih
menggantung di langit hati
ah aku rindu suara khasnya

Merobek gendang telinga
menabuh genderang
rindu kuat-kuat di bilik hati
ke mana hendak mencari
sedang aspal mencetak
jejak-jejaknya diiringi

Deru Debu dan Kecupan Mentari

H 3 R 4
Jakarta, 17/03/2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline