Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Hujan Kata

Diperbarui: 20 Februari 2023   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Archturus@Pinterest.com

Hujan kata

Kata-kata tergelincir menimpa
payung terkembang
menjadi pecahan-pecahan beling
ditumbuk semesta
tajam mengoyak sehelai payung

Kata-kata berjatuhan dari langit
aksara-aksara sengit
bergumul liar di mega-mega kelabu
lalu pecah jadi tirai hujan
jarum-jarum menghunus perut bumi

Hujan kata-kata gaduh berpentalan
tubuh kata dingin sedingin
hidangan di piring di atas meja makan
tak basi hanya saja tak
tampak segar dan menggugah selera

Hujan kata katamu kataku serasa
sesaki jagad raya
hingga robohkan atap cakrawala
dengan semena-mena
dan mencipta basah di mana-mana

Hujan aksara tak jua reda becek
seperti tanah merah
diguyur air licin bukan kepalang
seperti lumpur hidup
menelan mentah-mentah limbah

Bagai lintah betah menghisap darah
lekat di betis yang tiis
kurekatkan mantel menghalau dingin
yang seakan galak
menggigit pori serta sekujur sendi

Maka biatkan kata hanyut bersama hujan

H 3 R 4
Jakarta, 20/02/2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline