Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Kehidupan di Lorong Sempit

Diperbarui: 19 Januari 2023   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eliassen Home & Garden@Pinterest.com

Kehidupan di Lorong Sempit

Lorong sempit
becek dan terhimpit
kehidupan serba sulit
lurus bak di ujung sumpit

Memahat kumuh
seakan melenguh
dihinggapi hari jenuh
sebab bersimbah peluh

Di atas lahan terbatas
milik tanah moyang
memaksa membangun
rumah-rumah bersusun

Tempat beranak-pinak
meski terkadang kurang layak
bak rumah-rumah burung
lorong kian sesak

Sebab hari demi hari
populasi manusianya
semakin melonjak
buat lorong semakin pengap

Menyeduh panorama kumuh
di mulut gang-gang sempit
kemiskinan serupa capit
lenganan menjepit

Persis tak ubahnya
capit kepiting
kesukaran melengking
membentur diding

Kehidupan riuh
gaduh menyepuh
di padat dan lalulalang orang
dan disesaknya

Hela nafas kemiskinan
dihidu tak berjeda
sebagian terima nasib
dan sebagian bangkit

Berusaha bertikai dengan
pedang kesukaran
baku hantam kendati
jiwa terkadang didapat

Babak Belur

Lebam dan Memar

H 3 R 4
Jakarta, 19/01/2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline