Lihat ke Halaman Asli

Hennie Triana Oberst

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling dan budaya

Aku Ingin Piknik di Taman Hatimu

Diperbarui: 27 Juni 2021   06:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga matahari di taman | foto: pixabay/mploscar—

Masih ada tiga batang bunga matahari yang mulai merunduk, terangguk-angguk ditiup angin. Sebagian daunnya mulai nampak kuning kecoklatan. Aku tau, kau sangat menyukai bunga indah musim panas ini. 

Kusampirkan rajutan rasa merah jambu pada dahan-dahan cemara. Tapi kau taksuka. Katamu, dahan-dahan akan patah menahan beban.

Kau duduk di bangku kayu coklat muda, matamu berkilat menahan gusar. Kibasan tanganmu membuat burung gereja menjauh ketakutan. Apa pun, sepertinya, membuatmu terganggu. 

Ketika kugelar sehelai asa di sudut hatimu, kau bilang pelataranmu sudah penuh sesak. Takada lagi ruang kosong tersisa. Padahal aku hanya ingin piknik di tepi taman hatimu, merebahkan harapan yang mungkin takkan berbunga renjana.

Kutinggalkan segenggam bibit bunga matahari kesayanganmu. Ada binar suka yang kutangkap dari bola matamu. Tapi, aku tak membutuhkannya lagi. 

Aku pergi.” Pamitku tak berjawab. 

Ekor matamu menatap punggungku, mengikuti langkahku yang semakin jauh, melintasi ilalang di tepi ladang batinmu yang terlihat kering. Sangat kering.

-------

Hennie Triana Oberst

De, 26.06.2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline