Lihat ke Halaman Asli

Hennie Engglina

TERVERIFIKASI

Pelajar Hidup

Pernikahan Tanpa Restu Orangtua Itu Pahit

Diperbarui: 13 November 2019   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: wallpaperup

Sudah lama saya ingin menulis hal ini tetapi saya mengalami kesulitan untuk menjabarkan ini secara detail. 

Walau fakta akan hal ini nyata di depan mata, tetapi saya tidak dapat merujuk kepada satu contoh pun untuk menegaskan bahwa ini bukan persoalan sepele.

Ada kode etik pelayanan di sini. Apa yang namanya kerahasiaan yang dipercayakan, itu harus dijaga oleh seorang pelayan. Jangankan kepada publik, kepada suami atau istri pun tidak boleh disampaikan.

Contohnya seperti kisah petani jagung yang mendapati jagung-jagung miliknya sudah dipanen oleh maling.

Petani itu menempel kertas dengan tulisan besar di sebuah papan di tengah kebun jagungnya: "Hei, Maling! Saya memang tidak tahu siapa kamu, tetapi Tuhan tahu! Sadarlah!"

Keesokan harinya saat Petani tiba di kebunnya ia terkejut mendapati kertas itu telah berganti dengan tulisan: "Ya, saya sadar Tuhan tahu, tetapi Dia tidak akan berita tahu!"

Kepahitan seperti apa juga tidak dapat disebutkan karena jenisnya berbeda-beda. Mungkin yang satu mengalami X, yang lain mengalami Y.

Mungkin dengan tulisan sederhana ini bisa menjadi gagasan bagi mereka yang hendak menulis hal ini secara lebih mendalam.

Tidak sedikit rumah tangga yang diliputi pergumulan memiliki kesamaan cerita bahwa pernikahan mereka tidak direstui oleh orang tua. Oleh sebab itu, setelah bercakap panjang lebar, saya selalu memberi pertanyaan: "Waktu menikah, apakah kedua orang tua merestui?".

Ada yang kedua orang tuanya tidak setuju. Ada yang ayahnya saja atau ibunya saja yang tidak setuju. Intinya, ada yang tidak memberi restu.

Salah satu alasan orang tua tidak merestui adalah keraguan. Ragu anaknya tidak bahagia. Ketika mereka membuktikan bahwa rumah tangga mereka sehat, yakni mereka bahagia, bekerja, dan berhasil, maka keraguan itu bisa perlahan meluntur. Apalagi dengan kelahiran cucu-cucu. Itu memberi sukacita tersendiri bagi orang tua. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline