I. Pengertian Moderasi Beragama
Moderasi beragama adalah sikap dan cara pandang dalam beragama yang mengedepankan keseimbangan, toleransi, dan anti-kekerasan, serta tidak bersikap ekstrem atau fanatik secara berlebihan.
Dalam konteks Kristen, moderasi bukan berarti mengurangi iman, melainkan menghidupi iman secara utuh dengan kasih, damai, dan kebijaksanaan, sesuai teladan Kristus.
II. Dasar Alkitabiah Moderasi Beragama
1. Kasih terhadap sesama tanpa membeda-bedakan
- Markus 12:30--31 "Kasihilah Tuhan, Allahmu... dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
- Kasih adalah hukum utama dalam kekristenan. Moderasi beragama mengakar dari kasih ini, termasuk kepada mereka yang berbeda keyakinan.
2. Hidup dalam damai dan tidak membalas kejahatan
- Roma 12:18 "Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!"
- Moderasi mengajak umat untuk menjadi pembawa damai, bukan pembuat kerusuhan atau kekerasan.
3. Menghindari sikap menghakimi
- Matius 7:1--2 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi..."
- Moderasi mendorong sikap rendah hati dan tidak merasa paling benar sendiri.
4. Mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka
- Matius 5:44 "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."
- Ini adalah inti dari sikap moderat yang menolak kebencian.
5. Menjadi terang dan garam dunia
- Matius 5:13--16 "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang..."
- Umat Kristen diajak menjadi teladan yang membawa nilai-nilai kebaikan bagi masyarakat.
6. Menghormati pemerintah dan hukum
- 1 Petrus 2:13--17 "Tunduklah kepada setiap lembaga manusia... Hormatilah semua orang."
- Sikap moderat berarti taat hukum, hidup tertib, dan menghormati perbedaan dalam masyarakat majemuk.
III. Moderasi dalam Teladan Kristus